PIHAK SEKOLAH MASIH MENCARINYA
Terkait Tawuran Sekelompok Pemuda di Nganjuk, Kepala SMPN 3 Kertosono: Belum Tentu Itu Siswa Kami
NGANJUK, FaktualNews.co-Tawuran sekelompok pemuda di Nganjuk, yang salah seorang pelaku menyebut SMPN 3, memantik reaksi Kepala SMPN 3 Kertosono, Nganjuk, Wuri Astuti.
Wuri Astuti, yang menjabat Kepala SMPN 3 Kertosono, sejak sekitar enam bulan lalu itu mengaku sangat dirugikan dengan adanya berita tentang tawuran sekelompok pemuda yang salah seorang pelaku menyebut SMPN 3 tersebut.
Menurutnya, bisa jadi pelaku yang menyebut lembaga pendidikan tersebut sengaja mencatut nama SMPN 3.
“SMPN 3 di Nganjuk itu banyak, ada di Ngronggot dan lain sebagaianya, belum tentu itu sekolahan kami. Meski begitu, kami tetap mencari di sekolah kami. Dan jika itu siswa kami, kami akan memberikan pembinaan,”ujar Wuri Astuti saat menghubungi FaktualNews.co, melalui sambungan telephon WhatsApp Senin (19/2/2024) malam.
Menurut Wuri Astuti, selama sebagai Kepala SMPN3 Kertosono, terus berbenah. “Karena itu, saya merasa dirugikan dengan adanya berita terkait tawuran tersebut. Apalagi ini menjelang PPDB,”tandasnya.
Selain itu, Wuri Astuti juga mengirim tulisan ke redaktur FaktualNews.co berikut ini.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Pembaca yang Budiman, Saya Hj.WuriAstuti S.Pd.,M.M selaku Kepala SMP Negeri 3 Kertosono, melakukan klarifikasi terhadapberita yang sudah ditulis oleh saudara Kuswanto yang diberitakan di FaktualNews.co yang mana di situ diberitakan dengan judul“SEKELOMPOK PEMUDA DIDUGA SISWA SMPN 3 KERTOSONO NGANJUK TAWURAN”. Kami perjelas para pembaca yang saya hormati hari Senin sekitar pukul 09.30 Saudara Kusno datang kesekolah memberi info bahwa Jumat malam ketemu sama anak yang tawuran di desa lambangkuning dusunnya pandan Asri KecamatanKertosono disitu ada anak tawuran berjumlah 5 orang dan Saudara Kusno membawa rekaman di dalam rekaman itu ada yang mengaku dengan bahasanya anak“AKU KAN SMP NEGERI TELU “tidak adaKertosononya juga di situ tidak jelas videonya,wajah anaknya dan postur anaknya ,Video yang dibawa ke kami itu tidak jelas rekamannya. Info saudara Kusno dilerai anakyang mau tawuran direkam. Beliau datang kesekolah memberitahukan bahwasanya jangan-jangan anak SMP 3 Kertosono, kami sangat berterima kasih kami akan mencari anak yang bilang“AKU KAN SMP NEGERI TELU “, dan kalau benar itu anak kami maka akan kami bina Bersama sama dengan orang tuanya agar tidak terjadi dampak selanjutnya.Kami sebetulnya dengan kedatangan saudara Kusno itu sangat terimakasih memberi info baik tapi tidak mengira kalau ini tahu-tahu dimuat padahal belum jelas betul betul belum jelas anak tersebut siapa namanya,kelas berapa Benarkah itu anak SMP 3 Kertosono belum jelas dan belum tentu benar. Berita yang dimuat dan beredar belum tentu benar. Oleh sebab itu kami pihak sekolah harus klarifikasi tentang berita tersebut. Memang tadi Saudara Kusno menemui Saya,dan saya jawab Saya akan cari anaknya,kalau benar benar siswa kami maka akan kami bina dan kami arahkan dengan memanggil orang tuanya juga. SMPN telu kan banyak banget, adaSMPN3 Ngronggot, SMPN 3 Kertosono, SMPN 3 Nganjuk, SMPN 3 Tanjunganom, SMPN 3Rejoso dan banyak sekali. Jadi belum tentu SMP Negeri 3 Kertosono. Kami tidak terima kalau SMP kami diberitakan tidak benar toh Andaikan itu terjadi Benar anak kami yang tawuran malam hari di luar jam sekolah,tanggungjawab orang tuanya juga. Anak sekarang tuh memang luar biasakan kenakalannya jadi itu pun juga di luar apa yang menjadi kewajiban kita di dalam jam mengajar itusudah menjadi kewajiban orangtua karena di luar jam pelajaran. Sehingga kalau di muat terus BOR sekolah kami yang di tampakkan di situ Sama halnya bisa menurunkan nama baik SMP 3 Kertosono yang sudah kami upayasangat-sangat untuk memperbaiki karak tersiswa. Sekolah kami ini bertekad menjadi sekolah yang bermartabat Pancasila menjadi sekolah ramah anak, menjadi sekolah yang bersih narkoba, menjadi sekolah literasi dan kami selaku sekolah penggerak selalu menuju kepada siswa yang mempunyai profil pelajar Pancasila. Karakternya betul-betul kami jaga. Anak-anak.Jam 06.45 SMP sudah sudah masuk,untuk mendengarkan pembacaan Murottal bacaan Alquran, untukmenghadirkan ayat suci di hati para peserta didik serta guru, Juga untuk Bersama sama membersihkan sekolah, Setelah itu kita semua menanamkan nasionalis memengibarkan bendera dengan seluruh siswa dan guru yang ada di sekolah itu menghormat dan dinyanyikan Indonesia Raya sampai selesai penaikan bendera hormat semua baik peserta didik maupun guru dan staff. Setelah itu kita berdoa bersama-sama karakter karakter itu kita munculkan terus agar karakter siswa dan terjaga. Pukul 06.30 WIB bapak ibu guru sudah berjajar untuk salim di depan regol menyambut peserta didik, Pada saat hari Jumat ada Jumat Bersih, Jumat sehat,Jumat Iman. Pada saat Jumat Iman penanaman nilai-nilai karakter dan keimanan kepada peserta didik. Alhamdulillah hasilnya luar biasa sangat bagus,juga kita seluruh anggota sekolah sudah Deklarasi anti BULLYING. Nah kalau terjadi hal ini kan misalnya benar itu hanya salah satu oknum siswa diluar jam pelajaran. Mohon Para pembaca memahami keberadaan SMPN kami yang sangat mengutamakan nilai karakter .
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antar remaja kembali terjadi di wilayah Kertosono, tepatnya di Dusun Pandanasri, Desa Lambangkuning, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, pada Jumat (16/2/2024) malam.
Sebelum terjadi aksi tersebut, lima remaja yang diduga masih duduk di bangku sekolah yang mengaku SMPN 3, sempat kejar-kejaran hingga dua remaja berboncengan yang menggunakan motor Beat warna merah putih masuk kedalam area persawahan.
Satu pengendara lagi yang juga pengendara berboncengan tiga orang jatuh di lokasi tepatnya di Dusun Pandanasri.
Warga yang melintasi di lokasi tersebut sempat mengatakan, lima remaja yang memakai dua motor tersebut sempat kejar-kejaran hingga satunya masuk ke dalam sawah.
“Dari pertigaan, anak-anak ini kejar-kejaran pak,” ujar warga yang melintas tidak mau disebutkan namanya
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 3 Kertosono, Wuri Astuti kepada FaktualNews.co saat ditunjukkan cuplikan vidio, mengatakan, kalau itu benar pelajar SMPN 3 Kertosono, pihaknya akan melakukan pembinaan, memanggil orang tua apalagi menyebut nama sekolah.
“Kalau itu benar mas. Kita melakukan pembinaan, paling tidak kita menyampaikan ke orang tuanya,” kata Wuri Astuti saat ditemui di kantonya Senin (19/2/2024).
Menurut Wuri Astuti kenakalan remaja, terlebih masih setatus pelajar, banyak terjadi. Dikatakan, sebagai sekolah tugas mendidik apalagi tugasnya mendidik saat di sekolahan.
“Tugas kami mendidik, kalau di luar, tugas kami dengan orang tua diajak untuk memproses bersama-sama,” kilahnya.
Senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Nunuk, saat mengumpulkan siswa-siswi di halaman sekolah. Nunuk mengatakan kepada Ketua Regu SMPN 3 Kertono memberikan penjelasan terkait akan tawuran yang mencatut siswa SMPN 3 Kertosono.
“Kalau ada anggota siswa yang mengalami luka di kaki segera melapor, karena ini mencatut nama sekolah,” jelasnya.