Rembug Desa Dinilai Mandul, Warga Tembarak Nganjuk Kecewa
NGANJUK, FaktualNews.co – Puluhan warga Desa Tembarak, Kertosono, Nganjuk, Minggu (31/3/2024) malam mendatangi aula desa setempat dalam rangka rembug desa yang menuntut kadesnya transparan dalam mengelola anggaran desa.
Ada sejumlah pertanyaan dari masing-masing perwakilan warga. Di antaranya transparansi anggaran desa yang masih diragukan karena belum diinformasikan secara terbuka dalam penyerapan APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) tahun 2023.
Informasi yang berhasil dihimpun FaktualNews.co ada empat permasalahan yang menjadi sorotan warga dalam rembug desa yang sempat ricuh tersebut.
Salah satu perwakilan warga Karyanto, yang sempat ditemui usai acara pada malam itu mengatakan, bahwa hasil rembug desa tidak membuahkan hasil dan sangat tidak sesuai harapan warga.
“Ada empat poin yang kita sampaikan, tapi masih kurang maksimal, jadi ditunggu saja, pokoknya kurang puas mas,” Karyanto kecewa.
Pasalnya, lanjut Karyanto, saat rembug desa, kades ketika memberikan keterangan di desa kurang transparan. Di antaranya seperti listrik desa, gapura, jalan usaha tani dan bengkok Carik tahun 2019 sampai 2022.
“Kami rasa Kades Tembarak tidak bisa menyampaikan perihal progres desa. Salah satunya jalan usaha tani dan bengkok Carik,” uangkapnya.
Lebih lanjut Karyanto mengatakan, masyarakat belum puas dalam rembug desa malam itu, untuk selanjutnya masih menunggu pihak BPD. Karena BPD diminta untuk mengirim surat ke Inspektorat Pemkab Nganjuk.
“Contohnya, Pak Camat selaku pembina dan pengawas ditingkat desa seharusnya ikut hadir. Ternyata beliaunya tidak hadir, diundang BPD atau tidaknya kami tidak tahu,” katanya lagi.
Senada disampaikan Purwanto yang juga sesepuh Desa Tembarak menjelaskan, masyarakat kurang puas hasil dari rembug desa yang diprakarsai BPD Tembarak.
“Dari poin semuanya warga kurang puas, kalau tidak salah ada 4 (empat) poin, yang pertama adalah pelelangan bengkok carik,” ujarnya.
“Camat harusnya datang mas, pasalnya ini hajatnya BPD, kalau transparan camat juga hadir dong,” ucapnya dengan nada tinggi.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Tembarak Hendra ketika ditemui mengatakan, bahwa kegiatan tersebut adalah hajatnya BPD Tembarak, disamping itu pihaknya menyampaikan ada tiga poin yang disampaikan, beda dengan yang disampaikan warga menyebutkan ada empat poin.
“Kami akan melakukan upaya sesuai topoksi saja, untuk diskusi hari ini ada 3 (tiga) poin yang dibahas,” urainya dengan nada gugup usai rembug desa.
Hendra juga menjelaskan ada 3 (tiga) poin tersebut mulai dari jalan, listrik, dan kendaraan roda tiga atau Tossa yang belum menemukan titik temu
“Ya nanti kami akan diskusi lagi sesegera mungkin, mohon maaf karena waktunya sudah malam,”kilahnya.
Disinggung terkait tidak hadirnya Camat Kertosono dalam rembug desa tersebut, Hendra menyebutkan memang pihaknya tidak mengundang camat, karena ini sifatnya rembug desa.
Seemantara itu Kades Tembarak Johan Harmoko menghindari awak media saat akan dikonfirmasi. “Semuanya sudah selesai mas. Tadi sudah disampaikan semua kok,” kata Johan Harmoko singkat seraya meninggalkan awak media dengan wajah yang musam.