KEDIRI, FaktualNews.co-Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menerbangkan drone pertanian untuk penyemprotan herbisida di area persawahan kawasan Desa Pandansari, Kecamatan Purwoasri.
Usai bertemu dengan kelompok tani se Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, bertempat di Lapangan Desa Pandansari Kecamatan Purwoasri, Kamis (27/6/2024).
Dalam pertemuan ini, secara simbolis Mas Bup Dhito menyerahkan bantuan 5 drone pertanian dan beberapa alat pompa untuk menunjang kegiatan petani.
Dengan adanya teknologi drone untuk pemupukan dan penyemprotan ini, Mas Dhito berharap kalangan milenial bisa tertarik untuk ikut mengembangkan salah satu sektor prioritas di Kabupaten Kediri tersebut.
“Drone ini menjadi satu hal yang baru. Kalau sudah jalan 5 tahun, 10 tahun, drone ini akan menjadi hal yang biasa,” terang bupati muda yang menjabat sejak 2021 tersebut.
“Saya senang di Purwoasri ini bahkan sudah ada teman-teman petani yang sudah punya kesadaran akan tani organik dari tahun 2016, lalu di sini juga sudah ada KUB (Koperasi Usaha Bersama) yang mana di KUB tersebut, sudah mulai profesional. Artinya mereka punya, jadi kayak saya tadi, ada kepemilikan mereka jual per lembar sahamnya itu Rp500.000 itu nanti untuk mereka kelola, untuk mengembangkan pertaniannya, ” ujar Mas Dhito.
“Jadi saya rasa Purwoasri memang hari ini menjadi salah satu lumbung pangannya Kabupaten Kediri dan hampir dari jumlah total produksi yang ada di Kabupaten Kediri 17-20% itu asalnya dari Purwoasri,”pungkasnya.
Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo di tempat yang sama menyatakan.
“Yang diberikan itu ada 5 drone hari ini diberikan satu, minggu depan datang dari pabrik 4 drone,” katanya
Awal mula kenapa pakai alat drone, dari teman-teman sepakat untuk mengembangkan unit pelayanan jasa usaha yang mempunyai hak kelompok tani.
“Jadi petani itu sudah bisa menghasilkan uang, contoh kalau di umum/swasta, sewanya antara 100 ru harga sewa Rp50ribu, kalau drone dari kelompok tani harga sewa hanya Rp30 ribu/ru,” jelasnya.
Untuk diketahui, karena dulu itu petani kurang mengenal apa itu drone. “Yang high cost itu kan di promosi, yang mana drone lebih efektif, cuma butuh waktu 15 sampai 20 menit kalau kita pakai sprayer tangan itu memakan waktu dua hari,”tandasnya
Sementara Ketua Gapoktan Maju Satu Pandansari, Sutrimo, mengungkapkan apresiasi kepada orang nomor satu di Kabupaten Kediri itu. Menurutnya, drone ini bisa mempermudah produktivitas petani.
“Terimakasih Mas Bupati (Mas Dhito), petani di Kecamatan di Purwoasri merasa diperhatikan dari teknologi pertanian. Banyak bantuan dari pemkab, provinsi maupun pusat yang diusahakan Mas Bupati, dan bermanfaat bagi petani,” ungkap Trimo.
Pria berusia 60 tahun itu mengungkapkan, tidak seluruh petani mengerti tentang penggunaan drone pertanian. Sehingga dengan bantuan ini pihaknya berharap lebih banyak petani di wilayahnya dapat mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Selain itu, Mas Bup juga memberikan sumbangan ke KUB sebesar Rp50 juta.