JAKARTA, FaktualNews.co – Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) menolak gugatan praperadilan penetapan tersangka Bupati Situbondo Karna Suswandi, dalam kasus korupsi gratifikasi pengelolaan dana PEN 2021-2024, Jumat (25/10/2024). Hakim Tunggal Luciana Amping membacakan putusan dalam sidang di ruang Prof.Dr.Mr.R.Wirjono Prodjodikoro, PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta pukul 15.40 WIB tadi.
“Eksepsi Termohon (KPK) telah dikabulkan oleh Hakim, maka pokok perkara permohonan praperadilan tidak perlu dipertimbangkan lagi dan cukup dinyatakan bahwa permohonan tidak dapat diterima. Oleh karena itu, permohonan praperadilan Karna Suswandi tidak dapat diterima,” kata Hakim Luciana, saat membacakan amar putusannya. Sejumlah pertimbangan disampaikan oleh Hakim Luciana antara lain eksepsi permohonan telah memasuki pokok perkara sehingga sidang gugatan praperadilan ditolak. Terutama terkait pengembalian dana ke Kementerian Keuangan senilai Rp 63 miliar dan denda Rp 3,5 miliar. Kemudian, Petitum yang diajukan oleh Pemohon dinilai tidak jelas, kabur, dan kontradiktif. Bahkan, Hakim menilai dalil dan petitum tidak sinkron dan campur aduk.
Hakim memastikan kewenangan praperadilan hanya menilai aspek formil paling sedikit dua (2) alat bukti yang sah dan tidak masuk pokok perkara. KPK dinilai telah memenuhi dua unsur alat bukti dengan prosedur penetapan yang sah. KPK juga telah menerbitkan surat penetapan tersangka Karna Suswandi pada 6 Agustus 2024. Biro Hukum KPK Martin Tobing menyambut gembira putusan Hakim PN Jaksel terkait praperadilan ini. Namun, dia tidak bersedia menjelaskan pokok perkara kasus korupsi yang tengah ditangani oleh KPK di Situbondo itu. “Silakan ditanyakan ke Jubir KPK,” tegasnya.
Usai sidang putusan, Kuasa Hukum Pemohon Karna Suswandi, Amin Fahrudin enggan berkomentar banyak terkait kekalahan kliennya. “Saya masih belum stabil. Enggak komentar dulu,” kata dia.Sekadar diketahui, meski menyandang status tersangka korupsi, Karna Suswandi kembali mencalonkan diri sebagai calon Bupati Situbondo bersama wakilnya, Khoirani. Pasangan petahana Karna-Khoirani nomor urut 2 ini, diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Demokrat, serta didukung Perindo, Gelora, PAN, PBB, Garuda, PKS.