Atap Kelas SDN Randuwatang yang Ambruk Buntut Kualitas Proyek Buruk, LINK Desak Polres Turun Tangan
JOMBANG, faktualnews.co – Ambruknya atap ruang kelas 1 SDN Randuwatang, di Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, Jawa Timur diduga bukan lantaran usia bangunan yang sudah tua. Melainkan akibat buruknya kualitas proyek saat pembangunan dilakukan.
Sebab, bangunan tersebut baru berusia 6 tahun semenjak dibangun. Tak pelak, hal itu mengundang sorotan dari berbagai kalangan masyarakat. Mereka mendesak penegak hukum untuk turun tangan dan mengawasi sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Jombang
“Aparat hukum dan inspektorat perlu melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti apakah ada pelanggaran hukum dalam kasus ini. Karena bangunan itu tergolong masih baru dan masih berumur 6 tahun,” kata Direktur Lingkar Indonesia Untuk Keadilan (LInK), Aan Anshori, Selasa (17/1/2017).
Menurutnya, bukan tidak mungkin pembangunan di Kabupaten Jombang selama ini tidak sesuai dengan spesifikasi. Sehingga, kualitas bangunan menjadi buruk dan mudah rusak. Hal itu tentunya sangat merugikan masyarakat.
“Jangan-jangan semua proyek seperti itu kualitasnya. Atau memang sengaja, karena proses pengawasannya asal-asalan. Mestinya kalau sekelas bangunan gedung bisa mencapai belasan atau puluhan tahun,” terangnya.
Maka itu, Aan mendesak agar seluruh sekolah di utara Brantas segera dicek ulang mengingat wilayah tersebut merupakan daerah rawan bencana, termasuk angin puting beliung. Jangan sampai terjadi hal serupa dan mengakibatkan jatuhnya korban.
“Saya juga mengkritik keras Kepala Dinas Pendidikan yang terkesan tidak cukup tanggap memastikan hak para siswa bisa terpenuhi. Pasalnya hingga saat ini mereka masih kleleran belajar di musala,” pungkasnya
Seperti diberitakan sebelumnya, atap kelas 1 SDN Randuwatang, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang roboh. Penyebab robohnya atap tersebut karena kayu bangunan yang sudah lapuk serta dimakan rayap.
Akibatnya, siswa kelas 1, 2, dan 3 yang satu bangunan diungsikan sementara. Untuk siswa kelas 1 menempati musala sekolah. Sedangkan siswa kelas 2 dan 3 menumpang di ruangan kelas lain. Beruntung tidak ada korban dari kejadian tersebut.(oza/san)