SUMENEP, FaktualNews.co – Realisasi pencairan tahap pertama Dana Desa (DD) serta Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2017 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipastikan akan tertunda. Molornya pencairan DD dan ADD ini dikarenakan banyak Kepala Desa yang belum menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) DD-ADD tahap kedua untuk anggaran yang 2016.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Ahmad Masuni, Sabtu (25/3/2017).
“Sudah pasti molor untuk tahap pertama. Karena, masih banyak Kades yang belum merampungkan LPJ DD-ADD tahap kedua 2016,” jelasnya.
“Mestinya, program DD-ADD bulan ini tahap pertama sudah mulai direalisasika. Namun, karena LLJ DD-ADD tahap kedua tajun 2016 belum rampung, maka merembet pada pencairan yang tahun ini,” ujarnya kepada FaktualNews.co saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.
BACA JUGA :
Namun, kondisi itu kata Masuni, tidak hanya terjadi di Kabupaten Sumenep, melainkan diberbagai daerah diluar Sumenep juga sama. “Tidak hanya di Sumenep, ini sedah nasional,” jelasnya.
Ia menjelaskan, besaran alokasi DD dan ADD tahun 2017 ini di Sumenep mencapai Rp 300 miliar lebih, rinciannya untuk anggaran DD mencapai Rp 271.773.005.000 sedang ADD mencapai Rp 123.956.142.398.
Dana tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, tahun 2016 yang kucuran ADD maupun DD mencapai Rp 336.904.292.398, dengan rincian untuk anggaran ADD mencapai Rp123.956.150.000 sedangkan DD mencapai Rp212.948.50.000.
Anggaran pemerintah pusat itu terus mengalami kenaikan, Tahun 2015 silam untuk dana ADD hanya sebesar Rp 115.364.560.000 sedangkan DD hanya sebesar Rp 94.880.517.014 dengan jumlah total sebesar Rp 210.245.007.377.
“Kalau sudah rampung nanti LPj DD-ADD tahap dua tahun 2016, pasti untuk alokasi 2017 tahap pertama kami akan realisasikan,” pungkas Masuni. (Jie/REP)