Lawan Haters, Tim Medsos Nyono Kita Suguhkan Data dan Fakta
JOMBANG, FaktualNews.co – Perdebatan, saling lempar isu, hingga menjelek-jelekkan seseorang dalam kancah politik adalah hal yang wajar. Begitu pula dengan semakin besarnya jargon Nyono Kita dengan motto Jombang Bermartabat Masyarakat Sejahtera yang menjadi sasaran haters. Bentuknya bermacam-macam dari meme, artikel yang berisi sindiran dan kritikan hingga cacian langsung. Namun hal ini ditanggapi dengan santai oleh tim media sosial Nyono Kita. Agar tidak semakin liar, tugas tim media sosial Nyono Kita untuk mengklarifikasi berbagai isu yang memojokkan dengan cara santun dan menyajikan data untuk menjawab para haters (pembenci). Seperti diungkapkan Ketua tim media sosial Nyono Kita, Syaiful Arief.
“Tim Medsos Nyono Kita mencoba belajar menjadi santun dengan menjawab semua haters. Kami turun ke lapangan untuk melihat berbagai persoalan di Jombang. Hasilnya kami menyajikan data dan fakta. Proses pengumpulan dan pengolahan data ini berlangsung sejak setahun terakhir,” terang Syarief. Ditambahkan, anggota tim sendiri telah mendapat pelatihan, termasuk bagaimana caranya menanggapi serangan terhadap akun resmi Nyono Kita.
Dia juga menegaskan, timnya tidak menggunakan buzzer bayaran untuk menyerang lawan atau haters. Semua dikerjakan oleh para relawan terlatih. “Semua relawan tidak boleh menanggapi serangan dengan emosi. Kita lawan dengan menyampaikan data dan fakta yang kita miliki,” tambahnya.
Dicontohkan, hal yang menjadi sasaran utama adalah permasalahan e-ktp. Menurut data yang masuk, e-ktp dijadikan sorotan tajam kepada pemerintahan Bupati Nyono. Namun dengan memberikan data dan fakta dimana kekacauan e-ktp di Dispendukcapil telah terselesaikan. Dimana Kepala Dispendukcapil telah dirombak, dan system telah diperbaiki, pelayanan manual dan online ditingkatkan. Hasilnya, antrian sejak subuh sudah tidak ada lagi.
“Terkait masih belum tercetaknya e-ktp sendiri merupakan problem nasional. Tidak hanya di Jombang. Namun begitu, guna mengganti e-ktp masyarakat bisa diberikan surat keterangan yang fungsinya sama persis dengan e-ktp dan ini berlaku seluruh Indonesia,” lanjut Syarief. Masih banyak kritikan dan kecaman menurut Syarief. Termasuk masih banyaknya jalan dan jembatan yang rusak. Namun semua bisa dijawab dengan data dan fakta yang ada.(ony/san)