MALANG, FaktualNews.co – Kepala Sekolah SD Negeri III Lowokwaru, Kota Malang, Tjipto Yuhwono akhirnya buka suara perihal penyetruman yang dilakukan terhadap 4 orang siswanya.
Bahkan, hal itu menimbulkan trauma dalam diri siswa. Padahal Ujian Nasional tinggal dua pekan lagi. Tjipto mengaku sudah berkomunikasi dengan 4 siswa itu, dengan memberi trik dan meminta untuk mengatur waktu sebelum ujian nasional.
“Saya juga meminta setiap hari Sabtu setelah Shalat Duha dilanjut istighosah agar siswa tenang menghadap ujian nasional,” kata Tjipto, Rabu (03/5/2017).
BACA JUGA
[box type=”shadow” ]
[/box]
Kepala sekolah mengatakan, dirinya bersedia menerima sanksi mutasi dari Dinas Pendidikan Kota Malang asal terbukti bersalah dalam insiden itu. “Saat ini saya minta pelayanan ke anak-anak tetap seperti biasa,” imbuhnya.
Sedangkan soal pelaporan ke kepolisian, ia menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Kota Malang. Pihaknya mengaku sudah melakukan mediasi sebanyak dua kali mediasi dari dengan orangtua. Hasilnya Tjipto diminta membuat surat pernyataan, dan meminta maaf.
“Jika ada sanksi dari insiden ini saya dimutasi, saya legowo jika itu sesuai prosedur. Kalau ada proses hukum saya serahkan ke Dinas Pendidikan,” tandasnya.(beritajatim/ivi)