FaktualNews.co

Raskin Tak Bisa Dimasak, Warga Miskin Mojokerto Makin Menderita

Peristiwa     Dibaca : 2182 kali Penulis:
Raskin Tak Bisa Dimasak, Warga Miskin Mojokerto Makin Menderita
raskin tak laik konsumsi. foto : dok.FaktualNews

raskin tak laik konsumsi. foto : dok.FaktualNews

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Buruknya kualitas beras program bantuan keluarga miskin (Raskin) atau yang kini disebut beras sejahtera (rastra) yang dibagikan Perum Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan tak hanya dirasakan warga Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Akan tetapi, rastra tak laik konsumsi juga diterima oleh warga Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Selain berbau apek, beras yang diterima juga berwarna kuning dan dipenuhi menir.

“Kalau berasnya seperti ini dan tidak bisa dimasak, ya terpaksa dibuang,” kata Sunanrno (40), warga Ngastemi, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Kamis (1/6/2017).

BACA JUGA

[divider]

Menurutnya, Warga pun terpaksa tidak mengkonsumsi beras bantuan itu. Karena kondisinya memang tidak laik untuk dimasak kemudian di makan. Warga terpaksa membeli beras lain untuk kebutuhan makan.

Ia berharap, agar pemerintah ikut memerhatikan kondisi beras bantuan keluarga miskin yang salurkan di lapangan.

“Saya ya ingin menukarkan berasnya dengan kualitas yang lebih bagus dari ini. Minimal kita tidak jijik kalau mau memasaknya,” ungkap Sunarno.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, raskin yang diterima warga memang kualitasnya buruk. Bahkan, warga mendapati raskin itu berkutu dan berbau apek. Raskin seperti itu didapati di Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

“Sebenarnya tidak bisa dimasak, berhubung tidak ada beras lainnya, ya terpaksa dimasak saja,” ungkap Ira (25), warga Dusun Jabung, Desa Lebakjabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto kepada faktualnews.co, Rabu (31/5/2017).

Menurut sejumlah warga yang telah dikonfirmasi faktualnews.co, kualitas beras bantuan keluarga miskin ini mulai memburuk pada tahun 2017 ini. Hendro (35), warga Ngastemi, Bangsal, tahun-tahun sebelumnya, kualitas berasnya tidak seburuk kualitas beras tahun ini.

Ia tetap khawatir, beras yang dibagikan itu saat dimasak dan dikonsumsi akan mengganggu kesehatan.(khil/ivi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin