Pemkab Lamongan Optimis Produksi Jagung Tahun Ini Naik
LAMONGAN, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, optimis tahun 2017 ini produksi jagung akan kembali naik.
Bukan tanpa alasan, kenaikan produksi jagung di Lamongan hal ini dikarenakan para petani sudah mau menerapkan teknologi pertanian sebagaimana pada Demfarm (Demonstration Farm) Banyubang.
Selain itu, meski saat ini sudah memasuki kemarau, beberapa sentra jagung masih bisa panen dengan hasil yang menggembirakan. Salah satunya di lahan pertanian yang dipanen Bupati Lamongan, Fadeli di Kecamatan Lamongan, Sabtu (1/7/2017).
“Ini merupakan hal yang bagus, beberapa sentra pertanian jagung di Lamongan masih bisa berproduksi dengan baik,” tutur Bupati Fadeli.
Fadeli juga cukup gembira dengan antusiasnya petani Lamongan yang mau menerapkan teknologi sebagaimana di Demfarm Banyubang. “Insya Allah produksi jagung tahun ini bisa kembali naik,” ujarnya.
Perlu diketahui, hasil penerapan teknologi di Demfarm Banyubang seluas 100 hektare terbukti sukses menaikkan produktivitas menjadi rata-rata 11,8 ton perhektare. Dan kini Pemkab Lamongan sedang mengembangkan kawasan serupa di lahan seluas 10 ribu hektare.
Beberapa petani sudah belajar langsung di Demfarm Banyubang. Sementara itu petugas penyuluh lapangan dikerahkan untuk menularkan ilmu Demfarm Banyubang kepada petani binaannya di seluruh Lamongan.
Secara ekonomis, apa yang diterapkan di Lamongan ini memang menaikkan biaya produksi sebesar 23 persen. Namun hasil panen naik hingga 63 persen. Sehingga terjadi kenaikan pendapatan bagi petani.
Selama tahun 2016, luas panen jagung Lamongan mencapai 57.049 hektare. Dengan total prodyuki 372.162 ton dan produktivitas mencapai 6,52 ton perhektare.
Menurut Fadeli, Lamongan saat ini tidak hanya fokus pada peningkatan produksi jagung. Namun juga pada bisnis hilirnya.
Dalam panen raya jagung tahun kedua penggunaan metode pertanian modern, jagung Lamongan sudah dikirimkan ke perusahaan lokal pengolah jagung. Selain itu, UKM Lamongan di moment yang sama sudah mampu ekspor produk olahan jagung.