Bejat! Kakek Bau Tanah di Mojokerto Tega Cabuli Bocah Bau Kencur
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Para orang tua sepertinya harus lebih ekstra dalam menjaga anak-anaknya. Jika nasib nahas yang menimpa Bunga (bukan nama sebenarnya red), bocah asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, tak ingin terjadi pada buah hatinya.
Bagaimana tidak, diusianya yang masih 12 tahun, Bunga sudah menjadi korban pencabulan. Parahnya, aksi biadab itu dilakukan oleh Sukardi, (69), kakek renta asal Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sukardi pun terancam menghabiskan sisa hidupnya di dalam sel tahanan.
“Keluarga korban sudah melapor ke Polres Mojokerto, dan kasusnya sudah kita lakukan penanganan,” ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Budi Santoso, Rabu (5/7/2017).
Perwira polisi dengan balok tiga dipundaknya ini menuturkan, aksi bejat Sukardi itu terjadi pada Minggu, 2 Juli 2017 lalu sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu, pelaku melihat korban, sedang berjalan melintasi depan rumah pelaku.
“Melihat korban berjalan di depan rumah terlapor, kemudian terlapor memanggil korban dan diminta masuk ke dalam rumah terlapor,” imbuhnya.
Selanjutnya, pelaku meminta korban masuk ke dalam kamar. Kakek bau tanah itu nyatanya begitu bernafsu setelah melihat korban. Ia lantas memberi korban uang Rp 40 ribu dengan syarat korban bersedia disetubuhi.
“Terlapor langsung menyuruh korban untuk tidur di atas kasur, setelah korban tidur terlentang, terlapor membuka rok panjang yang dipakai korban. kemudian terlapor membuka celana dalam korban,” terangnya.
Kemudian, pelaku membuka celana pendek yang dipakainya. Usai mengenakan alat kontrasepsi berupa kondom, pelaku lantas melapiaskan nafsu bejatnya. Sukardi menyetubuhi bocah ingusan itu hingga puas.
“Kakek itu langsung menindih tubuh korban sambil mencium pipi korban. Kakek itu juga memasukan alat vitalnya ke kemaluan korban,” paparnya.
Aksi pencabulan itu berlangsung selama satu menit. Usai melampiaskan hasratnya, Sukardi lantas meminta korban untuk pulang ke rumah. Tak lupa, ia juga mewanti-wanti agar tidak menceritakan kejadian itu kepada siapapun, termasuk orang tua korban.
Apesnya, bocah lugu itu justru bercerita kepada ibunya. Merasa tak terima dengan ulah pelaku, keluarga korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Mojokerto. Hingga saat ini, kasus tersebut terus akan dikembangkan oleh Satreskrim Polres Mojokerto.