Bupati Sumenep Pilih Kenalkan Perempuan Cantik yang Bikin Heboh
SUMENEP, FaktualNews.co – Pasca pemberitaan Bupati Sumenep, A Busyro Karim yang sedang tiduran di paha istrinya heboh di beberapa media online. Bahkan para loyalisnya Gerakan Cinta Busyro Karim (GCB) sampai melaporkan 3 media online ke Mapolres setempat.
Justru ditanggapi Kepala Daerah dua periode dengan senyuman, alih-alih marah orang nomor satu di Kabupaten paling timur pulau Madura ini malah memilih memperkenalkan wanita cantik yang sempat membuat heboh itu, agar tidak terjadi salah persepsi di kalangan masyarakat.
“Nah, ini biar tidak salah persepsi, saya perkenalkan wanita cantik ini adalah istri saya, makanya selalu dampingi saya kemanapun,” jelas Busyro sambil melempar senyum.
Ia mengungkapkan, jika foto yang viral di beberapa media dan menjadi perbincangan hangat tersebut, diambil saat dalam perjalanan laut ke pulau Gili Raja, untuk menghadiri acara pernikahan.
Saat itu, Busyro mengaku kelelahan hingga merebahkan kepalanya dipangkuan istrinya, yang mendampinginya melakukan perjalanan. “Waktu itu saya memang lagi kecapekan banget, karena pada malamnya ada pengajian,” kata dia.
Sementara itu, istri Bupati Sumenep, Nur Fitriana Busyro, ketika disinggung masalah viralnya pemberitaan dirinya di media, mengaku tidak masalah dan tidak akan ada masalah.
“Tidak masalah, dan Insyallah tidak akan ada masalah,” seraya tersenyum manis.
Sebelumnya, sejumlah warga Gerakan Cinta Busyro Karim (GCB) mendatangi Mapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur, resmi melaporkan tiga media ke Mapolres setempat, Selasa, (11/7) kemarin.
Tiga media itu diantaranya, suaraindonesia-news.com, faktualnews.co dan memoonlines.com.
Versi GCB, Laporan pengaduan itu terkait pemberitaan A Busyro Karim selaku Bupati Sumenep yang tidur di “paha” Nur Fitriana selaku isterinya di perahu saat mendatang kondangan di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting.
Koordinator GCB Satnawi mengatakan yang tergabung dalam GCB terdiri dari Santri, Murid dan juga loyalis A Busyro Karim (Sajan Mantap).
Versi pengadu dalam berita yang diterbitkan ketiga media online itu terdapat indikasi pencemaran nama baik, merugikan A Busyro Karim selaku Kia maupun Bupati serta tiga media itu tidak konfirmasi kepada Buya sapaan akrabnya A Busyro Karim.
“Beberapa hal itu kami bawa ke pihak yang berwajib untuk diadukan,” ujarnya usai melaporkan di Mapolres Sumenep.
Menurutnya, adanya pemberitaan itu mereka merasa disakiti. “Harapan kami pihak yang berwajib obyektif dan cepat menangani kasus ini. Ini baru tahap awal,” tukas dia.
