FaktualNews.co

Sikapi Gejolak Protes Penolakan Revitalisasi Alun-alun Gresik, Sepakati 3 Poin

Peristiwa     Dibaca : 1641 kali Penulis:
Sikapi Gejolak Protes Penolakan Revitalisasi Alun-alun Gresik, Sepakati 3 Poin
Suasana di ruang Graita Eka Praja lantai 2 Pemkab Gresik saat audiensi (dengar pendapat) persoalan revitalisasi alun-alun Gresik. FaktualNews.co/Azharil Farich/

GRESIK, FaktualNews.co – Menyikapi gelombang protes dari sejumlah elemen masyarakat, terkait pembangunan gedung Islamic Center dengan merevitalisasi alun-alun Gresik, maka Pemkab Gresik akhirnya mengundang para tokoh masyarakat, pimpinan ormas, dan para PKL alun-alun Gresik, pada Kamis (18/7/2017).

Setelah berkumpul di ruang aula Graita Eka Praja lantai 2 gedung Pemkab Gresik, mereka pun saling beradu argumentasi dalam proses audiensi (dengar pendapat) kali ini. Dari perdebatan yang cukup alot tersebut, semua pihak akhirnya menyetujui tiga poin kesepakatan.

Yakni, proyek pembangunan gedung Islamic Center tetap akan dilanjutkan, merelokasi para PKL alun-alun dengan menyediakan lokasi lain yang lebih layak, dan yang terakhir mendesain ulang arsitektur yang ada tanpa menghilangkan situs cagar budayanya.

Hal ini berkaitan dengan pendapat sejumlah tokoh masyarakat seperti, Ketua MUI Gresik, KH Mansur Shodiq, Ketua Tanfidz PCNU Gresik, KH Khusnal Ali, Ketua Takmir Masjid Jamik Gresik, Ustadz Reza, KH Agus Nur Muhammad, Habib Abu Bakar dan beberapa pimpinan ormas yang lain yang hadir dalam pertemuan ini.

“Jangan sampai kita ini ditekan terus oleh sejumlah pihak. Karena posisi kita ini berada di tengah tanpa harus memihak PKL atau pemerintah. Yang terpenting proyek pembangunan ini tidak mengurangi nilai arsitektur masjid itu sendiri,” ujar Ustadz Reza.

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menegaskan, pihaknya akan mencari jalan terbaik untuk semua pihak. Termasuk nasib para PKL yang perlu dicarikan tempat pasca pembangunan ini. “Nanti akan kita upayakan relokasi PKL ini diberikan stand di Jalan Notoprayitno Gresik,” ujarnya.

Dia menambahkan, tujuan penataan alun-alun Gresik ini nantinya sebagai tempat rekreasi keluarga. Dengan lokasi yang tertata dan bersih maka tindak asusila ataupun pacaran dapat ditekan seminimal mungkin. “Selama ini kita sering menerima komplain alun-alunnya kok kumuh dan sering dipakai mesum,” imbuhnya.

Selain Sambari ada pula pimpinan Forkopimda Gresik yang ikut hadir, yakni Kapolres Gresik AKBP Boro Windu Danandito, Wakil Bupati Gresik Moh Qosim, perwakilan dari Kodim 0817/Gresik dan sejumlah pimpinan DPRD Gresik seperti Nur Saidah.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul