SURABAYA, FaktualNews.co – Kendati sudah pernah terjaring razia, namun nyatanya tidak sedikit kaum perempuan yang kembali terjun ke dunia malam. Bisnis esek-esek ini bagi sebagian besar dari mereka, dirasa merupakan jalan yang paling mudah untuk mengais rupiah.
Seperti yang disampaikan In (38), seorang PSK yang terjaring razia Tim Asuhan Rembulan Malam I saat mangkal di Makam Kembang Kuning, Surabaya. Kepada petugas ia mengaku sempat berhenti dari pekerjaan kotor itu.
“Saya sempat berhenti jadi PSK dan mencari pekerjaan lai, yang halal, tidak berhubungan dengan dosa,” ujar In.
Iin sempat berhenti menjadi PSK hingga hampir delapan bulan karena terbersit di benaknya untuk mencari pekerjaan yang halal mengingat anak-anaknya harus diberi makan dari uang yang halal pula.
“Namanya manusia biasa, kan saya juga punya agama. Apalagi untuk menghidupi anak-anak saya. Tapi gimana lagi, saya kalah sama keadaan,” terangnya.
Ibu empat anak ini mengaku pernah menjadi buruh cuci di sekitar tempat kos di wilayah Kota Surabaya. Namun, uang hasil buruh cuci, ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.
Tak menyerah, In mencoba membuka warung makan di pinggir jalan. Akan tetapi, lagi-lagi usahanya gagal akibat kena razia Satpol PP. Ia pun terpaksa kembali menjadi kupu-kupu malam karena terdesak kebutuhan ekonomi.
“Cari kerja yang halal juga susah ternyata, habis tenaga dan modal. Jadi tukang cuci hasilnya nggak seberapa, buka warung e malah diobrak Satpol PP. Ya udah balik lagi ngelayani hidung belang aja,” pungkasnya.