Peristiwa

Razia Pekat, Satpol PP Pasuruan Kejar PSK Hingga Kesemak-semak

PASURUAN, FaktualNews.co – Petugas Satpol PP Kabupaten Pasuruan harus berjibaku dan masuk ke semak-semak, dalam razia kali ini. Lantaran Pekerja Seks Komersial (PSK) kali ini ogah kembali lagi terjaring petugas.

Para PSK ini pun nekat berlari dan bersembunyi ke semak belukar saat mengetahui kedatangan petugas. Praktis hal ini membuat petugas penegak ketertiban ini harus berjibaku untuk mengejar mereka, Jumat (27/7/2017) malam.

Razia ini dilakukan petugas di dua lokasi yakni Pasar Baru Ngopak Grati dan Sedarum, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Sebanyak delapan PSK berhsil diangkut petugas dan digelandang ke Mako.

“Ini wujud komitmen kami dalam menekan angka prostitusi di Kabupaten Pasuruan. Selama ini mereka (PSK) masih saja nekat beroprasi, meskipun sudah kita lakukan penertiban,” kata Kepala satpol PP Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widya Sasongko.

Menurutnya, dalam razia ini petugas Satpol PP memang dibuat sedikit repot. Sebab, belasan PSK yang tengah mangkal dan menunggu pelanggan ini langsung lari terbiri-birit saat petugas tiba di lokasi.

“Iya, mereka langsung lari ke semak-semak. Namun, ada beberapa yang berhasil diamankan. Karena lokasinya memang dekat dengan semak-semak. Jumlahnya ada delapan orang, empat di Ngopak dan empat lainnya di Nguling,” imbuhnya.

Dari delapan PSK yang diamankan, lanjut Yudha, satu diantaranya sudah masuk dalam daftar Satpol PP. Namun, tujuh diantaranya merupakan wajah-wajah baru. Mereka pun langsung di bawa ke Mako Satpol PP Kabupaten Pasuruan.

“Ada satu yang sudah pernah terkena razia. Hal itu akan menjadi pertimbangan hakim dalam menjatuhi hukuman. Kami ingin mereka jera dan akan membina mereka,” jelasnya.

Selain melakukan pendataan, masih kata Yudha, delapan PSK yang terjaring razia ini juga sudah dilakukan tes oleh Dinas Kesehatan setempat. Hasilnya, satu diantaranya positif menderita HIV/AIDS.

“Untuk yang menderita HIV/AIDS, kami koordinasikan dengan Dinkes, apakah dikarantina atau diapakan nantinya. Karena itu membahayakan,” pungkasnya.