Ekonomi

Sempat Melejit, Kini Harga Garam di Sumenep Terjun Bebas

SUMENEP, FaktualNews.co – Sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, harga garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kembali terjun bebas. Pekan ini, harga garam kembali turun menjadi Rp 1.200 hingga Rp 1.700 per kg.

Harga ini jauh lebih rendah dibanding pekan sebelumnya yang mencapai Rp 3.500, per-kg. Padahal, sebulan lalu, harga garam mencapai Rp 30.000 per-kg.

“Pekan lalu atau sekitar pertengahan Agustus, harga garam rakyat masih sekitar Rp 2.000 per kilogram. Sekarang makin merosot hingga Rp 1.200 per kg,” kata Ketua Aliansi Masyarakat Garam (AMG) Sumenep, Ubaidillah, Rabu (23/08/2017).

Ia mengungkapkan, makin anjloknya harga garam rakyat di tingkat petani garam merupakan hal yang wajar setelah masuknya garam impor ke Indonesia. Akibatnya stok garam mulai melimpah.

“Selain itu, untuk kondisi sekarang, produksi garam rakyat mulai normal karena cuaca bagus. Kalau sebelumnya kan terjadi anomali cuaca yang menyebabkan produksi garam terganggu, sehingga stok terbatas,” paparnya.

Akibat langkanya garam, harga garam rakyat di tingkat petani mulai mahal. Di Sumenep, harga garam rakyat bisa mencapai Rp 3.500 per kilogram. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, harga garam rakyat hanya berkisar Rp 400 hingga Rp 600 per kilogram.

“Karena sekarang ini masih masa panen garam, kami berharap Pemerintah tidak menjual garam impor dengan harga murah. Ini supaya harga garam rakyat tidak makin merosot,” ucap Ubaidillah.

Ia meminta agar Pemerintah menginstruksikan manajemen PT Garam (Persero) sebagai penerima kuasa untuk melakukan impor garam, tidak menjual komoditas tersebut dengan harga murah.

“Dalam hitungan kami, garam impor itu sebaiknya dijual pada kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram. Kalau dijual di bawah itu, kasihan petani garam. Harga garam rakyat pasti makin terhimpit,” ungkapnya.