JOMBANG, FaktualNews.co – Kematian Sri Handayani, istri salah satu anggota Polsek Bareng, Jombang, Jawa Timur, akibat aksi perampokan yang disertai pembunuhan, Rabu, 30 Agustus 2017 dinihari, menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan tetangga korban.
Suami korban, Iptu Sunaryo, tampak belum percaya dengan kepergian istri tercintanya. Matanya tampak memerah seperti bekas menangis lama.
Tidak banyak ucapan yang keluar dari mulutnya. Sesekali, tangan suami korban itu mengusap air mata di wajah pucatnya. “Maaf, maaf, maaf ya,” jelas Iptu Sunaryo kepada awak media.
Ketiga putera-puteri pasangan Sunaryo dan Sri Handayani, pada Rabu, juga sudah tampak hadir di rumah duka. Mereka adalah Roy, anggota Polsek Ngoro, Johan guru di SMA 2 dan dosen STKIP PGRI Jombang. Anak bungsu mereka yang kuliah di UNEJ Jember juga sudah berada di rumah.
Tetangga korban, Haris Kristiani, mengaku sangat kehilangan dengan meninggalnya Bhayangkari dari Polsek Bareng itu. Toko Haris dan korban saling berdekatan. Haris menjadi penjual roti di sebelah utara korban.
Selama bergaul, Haris mengaku korban sangatlah dermawan dan bersahabat. Mereka berdua sering terlibat obrolan singkat tentang dagangan masing-masing.
“Ibu ini orang baik mas, sering ngasih barang kepada terangganya. Hampir setiap ke warungnya kita diberikan oleh-oleh,” bebernya.
Haris mengaku baru mendapat kabar kematian sahabatnya pada Rabu pagi. Sambil berkaca-kaca, ia menceritakan pengalamannya selama bertetangga dengan korban.
“Saya tidak berani lihat jenazah korban mas, merinding rasanya. Biasanya setiap pagi anak saya beli susu di toko korban,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi perampokan disertai pembunuhan terjadi di salah satu toko di pasar Desa Bareng, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Rabu, 30 Agustus 2017 dini hari.
Akibat kejadian ini, pemilik toko ditemukan meninggal dunia. Korban bernama Sri Handayani, istri dari anggota Polsek Bareng.