SUMENEP, FaktualNews.co – Para petani garam memanfaatkan dengan baik kedatangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, saat mengunjungi lahan pengaraman I di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur, Rabu (30/8/2017).
Dalam kesempatan tersebut, petani garam rakyat setempat Ubaidillah (46) menyampaikan curahan hatinya (curhat) dihadapan Menteri Kemaritiman.
Ia minta adanya garam impor tidak sampai merusak harga garam.
“Kami tidak anti garam impor. Hanya saja garam impor selama ini tidak menguntungkan terhadap para petani garam rakyat,” kata Ubaidillah.
Pihaknya meminta harga garam tetap stabil dikisaran Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta per ton.
“Faktanya sekarang sejak pemerintah mengimpor garam, harga garam rakyat hanya kisaran Rp 1 juta per ton,” tuturnya.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa petani garam jangan sampai dirugikan. Begitu juga jangan sampai PT garam rugi.
“Salah satunya PT Garam akan memberikan air tua garam secara gratis kepada para petani,” janjinya.
Sesuai proyeksi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi garam rakyat di Sumenep pada tahun ini ditargetkan sebanyak 368 ribu ton.
Sementara pada 2016 lalu, target produksi garam Sumenep sebesar 260 ribu ton, dan terealisir hanya 17.109 ton.
Data di Dinas Perikanan Sumenep, lahan garam rakyat pada tahun ini seluas 2.068 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kalianget, Gapura, Saronggi, Pragaan, Giligenting, Raas, Arjasa, Kangayan, dan Sapeken.