Nasional

Jaringan Bawah Suramadu Sering Terbakar, DPD Desak Pembangunan PLTG di Madura

SURABAYA, FaktualNews.co – Pemadaman listrik bergilir selama 14 hari kedepan di wilayah Madura, Jawa Timur, karena adanya jaringan kabel listrik di bawah Jembatan Suramadu terbakar pada Sabtu (23/9/2017) lalu. karena pemasangan kabel yang memasok listrik ke kawasan Madura tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) PLN.

“Kebakaran yang diakibatkan aliran listrik bukan hanya terjadi sekarang. Sejak dulu sudah sering. Harusnya ini menjadi catatan dan koreksi bagi PLN, agar setiap pemasangan kabel listrik memperhatikan ketentuan dalam SOP. Supaya masyarakat tidak dirugikan,” kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ahmad Nawardi, melalui rilis yang diterima FaktualNews.co, Selasa (26/9/2017).

Selain itu menurutnya, juga karena kurangnya pemeliharaan yang dilakukan PLN secara berkala. PLN hanya bertindak setelah terjadi peristiwa seperti kebakaran.

“Harusnya bisa diantisipasi jika sejak awal PLN melakukan pemeliharaan dan pemeriksaan secara teratur. Jika sudah seperti ini, konsumen yang dirugikan,” tegas mantan anggota DPRD Jawa Timur tersebut.

“Akibat pemadaman ini roda perekonomian masyarakat terganggu. Bahkan para pelaku industri rumahan dan UMKM bisa merugi sampai miliaran rupiah,” ujar pria kelahiran Pulau Madura ini.

Bangun PLTG

Oleh karena itu, Nawardi meminta PLN dan Kementrian ESDM segera merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Madura. Karena selama ini menurut Nawardi, pasokan listrik untuk wilayah Madura masih bergantung ke Pulau Jawa.

“Ketergantungan ini dalam jangka panjang akan beresiko bagi konsumen di Madura. Bahkan proses distribusi pasokan dari Jawa ke Madura sering bermasalah,” terang Nawardi.

Apalagi Pulau Madura lanjut Nawardi, termasuk daerah penyumbang gas terbesar yang dihasilkan dari beberapa titik eksploitasi di perairan Madura.

“Aneh jika Madura yang kaya migas hasilnya hanya dinikmati orang lain. Sehingga pembangunan PLTG mendesak supaya masyarakat Madura dapat menikmati sebagian dari kekayaan alamnya,” tegasnya.

“Dalam waktu dekat saya akan menyurati PLN dan Kementrian ESDM, supaya permohonan ini segera dikaji dan dilaksanakan,” sebut Nawardi.

Pembangunan PLTG pada sisi lain kata Nawardi, untuk mempercepat agar masyarakat Madura segera menikmati pasokan listrik. Selama ini pengguna aliran listrik 24 jam di Madura cukup sangat kecil dibandingkan daerah lain.

“Karena pada tahun 2017, tingkat elektrifikasi di Pulau Madura masih rendah yaitu 66% dibandingkan dengan rata-rata nasional yang mencapai 91%. Sehingga PLTG mendesak dibangun di Madura untuk mempercepat agar masyarakat Madura yang sebagian wilayahnya kepulauan segera menikmati aliran listrik,” pungkasnya.