FaktualNews.co

Pesantren Bersejarah di Dolly Diisukan Akan Dijual?

Peristiwa     Dibaca : 1590 kali Penulis:
Pesantren Bersejarah di Dolly Diisukan Akan Dijual?
FaktualNews.co/Istimewa/
Konferensi pers yang digelar pengasuh Ponpes Jauharotul Hikmah di Dolly Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Akhir-akhir ini viral di media sosial terkait pemberitaan bahwa eks lokalisasi dolly masih buka dan pondok pesantren Jauharotul Hikmah akan dijual. Pengasuh Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah (JH), Ustad Mokhammad Nasih akhirnya memberikan klarifikasi, Senin (20/11/2017) malam kemarin.

Disampaikan Nasih, munculnya berita ini diawali ketika ada beberapa orang yang mengaku berasal dari komunitas penulis yang datang ke ponpes tersebut. Mereka melakukan liputan di pondok pesantren Jauharotul Hikmah pada tanggal 10 November 2017.

Singkat cerita, lanjut Nasih, setelah melakukan liputan kemudian muncul berita broadcast serta di media sosial yang menuliskan bahwa pondok pesantren Jauharotul Hikmah akan dijual. Parahnya lagi, dalam tulisan itu menyebutkan bahwa Dolly masih buka.

Padahal kenyataannya sejak di tutup tahun 2014, Dolly dan jarak tidak ada aktivitas prostitusi dan hiburan malam. “Lebih dari itu, Pemkot sering melakukan operasi secara rutin di kawasan Dolly dan jarak,” kata Nasih di Pondok Pesantren Jauharotul Hikmah jalan Putat Jaya 4B timur No 4 Kota Surabaya ini.

Selain itu, Nasih juga mengklarifikasi tulisan yang menyatakan bahwa pondok pesantren Jauharotul Hikmah akan dijual. Dia menegaskan bahwa pesantren ini tidak dijual, melainkan ingin memperluas lagi tempatnya karena sudah tidak cukup untuk menampung banyaknya santri.

Bukan dijual tetapi lebih tepatnya membantu pembelian rumah yang ada disamping pesantren. Kami sudah membayar uang sebesar 100 juta dan masih kurang 200 juta lagi. Nah, untuk segera melunasi uang 200 juta itu, bahasa saya menjual (wakaf amal shaleh) yang dalam arti sesungguhnya, mengajak masyarakat yang berkenan membantu untuk keberlangsungan pendidikan di pesantren JH demi kebaikan dan kemajuan Islam,” terang Nasih.

Sementara Camat Sawahan, Yunus sependapat dengan ustad Nasih. Dia menegaskan bahwa berita di media sosial yang mengatakan dolly buka kembali, tidak benar. Baginya, sejak dolly ditutup Pemkot telah banyak memberikan pelatihan wirausaha dan usaha alih fungsi terhadap warga untuk mandiri dan kehidupan masyarakat saat ini jauh lebih tenang. “Kalaupun ada yang mau coba-coba langsung kita tindak,” tegas Yunus.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin