JOMBANG, FaktualNews.co – Kondisi korban selamat dari perampokan dan penyekap sadis di Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang mulai membaik.
Meski secara fisik sudah membaik, tetapi korban atas nama Mundziroh mengalami trauma.
“Kondisi ibu sudah jauh lebih baik, hanya saja masih mengalami traumatik. Kalo terdengar suara pisau, suara benda jatuh tengah malam pasti kaget,” ujar anak korban, Muhammad Dodik Setiawan, Sabtu (24/11/2017).
Dodik mengatakan korban memiliki traumatik yang cukup parah pasca kejadian tragis menimpa ayah. Ia juga mengatakan, korban terkadang susah tidur. Karena setiap terdengar suara agak keras korban bangun dan bingung. Sehingga setiap malam Hj Mundziroh harus ditunggui oleh sanak saudara ketika istirahat. Beliau phobia ketakutan masuk kamar yang jadi tempat penyekaban oleh pelaku perampokan.
“Ada ketakutan terhadap kamar pribadinya. Ibu khawatir saat berada didalam kamar. Karena disana tempat pelaku mengikat korban. Dan akibatnya ibu punya ketakutan tersendiri kepada gelap dan celurit,” tambahnya.
Khusus untuk memastikan Mundziroh tenang dan tidak ketakutan maka setiap hari keluarga secara bergantian berada disamping korban. Korban tidak diperbolehkan duduk sendirian dan melamun.
“Paman, bibi dan adik saya hampir setiap malam tidur disini menemani ibu. Sekarang keadaannya sudah lumayan membaik. Tetapi tetap tidak berani sendirian,” akunya.
Namun, Dodik menyebutkan ibunya belum memerlukan pendampingan dari psikolog. Karena setiap hari dihibur oleh keluarga besar dan merasa senang terus. Keluarga berusaha menyibukkan korban dengan kesibukan baru agar tidak ingat masa lalu.
“Ibu melihat langsung pelaku membawa arit, ibu diancam, diikat, mulut dilakban. Ini yang membuat traumanya mendalam. Kita masih fokus menghilangkan pikiran jelek dari ibu. Dibuat senang terus dengan cerita-cerita bahagia,” tandasnya.