3 Orang Meninggal Akibat Difteri, Kabupaten Probolinggo Belum Tetapkan Status KLB
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Wabah difteri di Kabupaten Probolinggo, telah menelan 3 korban jiwa dari 13 kasus hingga Desember 2017 ini. Meski sudah ada 3 korban meninggal namun Dinas Kesehatan Kabupaten setempat belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.
Difteri tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo diantaranya, 2 orang berasal dari Desa/Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, yang meninggal pada April lalu.
Sementara satu korban lainnya berasal Desa Tulupari, Kecamatan Tiris, meninggal pada Minggu (24/12/2017) lalu.
“Difteri di Kabupaten Probolinggo belum masuk status KLB,” kata Kadinkes Kabupaten Probolinggo, Shodiq Tjahjono, kepada sejumlah wartawan saat ditemui di gedung DPRD usai rapat Paripurna, beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Probolinggo, Lilik Ekowati, mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah timbulnya korban meninggal akibat difteri.
“Kita sudah melakukan upaya preventif untuk mencegah warga terserang difteri melalui sosialisasi di semua Kecamatan,” ungkapnya, Selasa (27/12/2017).
Menurut Lilik, difteri merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium ini, sangat menular. Mereka yang terinfeksi berpotensi kehilangan nyawanya.
Jika mendapati gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, atau mengalami peradangan. “Masyarakat harus cepat melakukan pemeriksaan. Dicegah dengan imunisasi,” tukasnya.