FaktualNews.co

Fake News Award

Penghargaan Fake News Donald Trump Dikritik Pendiri Wikileaks

Internasional     Dibaca : 1043 kali Penulis:
Penghargaan Fake News Donald Trump Dikritik Pendiri Wikileaks
FaktualNews.co
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump.

LONDON – Pendiri WikiLeaks pada Kamis menyatakan peringkat pertama “penghargaan fake news” seharusnya diberikan pada saluran televisi Amerika Serikat NBC yang menayangan konten mendukung upaya kudeta di Turki pada 2016.

Julian Assange mengomentari penghargaan fake news yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump melalui akun Twitter-nya pada Kamis.

“Kasus paling serius dari berita palsu baru-baru ini tidak ada dalam daftar #FakeNewsAwards Trump. NBC secara substansial membantu kudeta militer di Turki yang menewaskan ratusan orang. NBC mengeluarkan laporan yang salah, mengutip “sumber militer senior AS”, bahwa Erdogan telah meninggalkan negara tersebut,” cuit Assange.

Assange dalam cuitan tersebut juga membagikan lansiran Anadolu Agency dalam Bahasa Inggris yang berjudul “Turki minta NBC minta maaf atas berita bohong mengenai Erdogan” yang dirilis pada 26 Juli 2016.

New York Time peringkat pertama penghargaan fake news
Trump pada Rabu mengumumkan pemenang “penghargaan fake news” yang dia promosikan sendiri melalui akun Twitter-nya.

Trump menganugerahi peringkat pertama penghargaan itu kepada penulis New York Times, Paul Korgman yang menulis bahwa pasar AS akan runtuh dan tidak akan pernah pulih lagi setelah Trump terpilih menjadi presiden. Peringkat kedua diberikan kepada ABC, sementara CNN meraih peringkat ketiga.

Terjebak di Kedutaan Besar Ekuador
Assange yang kerap menimbulkan kontroversi dan membocorkan sejumlah dokumen Kementerian Luar Negeri AS melalui halaman internetnya kepada masyarakat,  hidup dalam sebuah ruangan di Kedutaan Besar Ekuador di Knighstbridge, London selama enam tahun terakhir.

Pengadilan Inggris pada tahun 2010 memutuskan untuk mengekstradisi Assange ke Swedia, dimana dia dijerat tuduhan memerkosa dua wanita.

Assange berlindung ke kedutaan besar Ekuador di London pada Juni 2012 karena jika diekstradisi ke Swedia, ada resiko bahwa dia akan dikirim ke AS.

Pengadilan Swedia tahun lalu memutuskan untuk menghentikan tuntutan terhadap Assange.

Ekuador telah menerima permohonan suaka politik Assange dan terakhir memberikan kewarganegaraan untuk Assange pada bulan lalu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Dani Setyanto
Sumber
Anadolu Agency