BNN: Indonesia Jadi Keranjang Sampah Narkoba Internasional
JOMBANG, FaktualNews.co – Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, ada sebanyak 5 juta pengguna penyalahgunaan narkotika di Indonesia.
Sebanyak 50,34 persen di wakili oleh pekerja. Pekerja ini meliputi ASN seperti guru, pegawai pemerintah, Polri, TNI sampai ke tukang bangunan, artis, pengusaha dan pedagang.
Selanjutnya, sebanyak 27,32 persen pengguna narkoba di Indonesia diduduki oleh pelajar dan mahasiswa. Sedangkan sisanya sebanyak 22,34 persen pengguna narkoba dari unsur penggangguran.
“Tidak ada satu pun Kabupaten di Indonesia yang bebas dari narkoba. Dan tidak ada satu pun instansi Pemerintah yang bebas narkoba. Narkoba ada dimana-mana dengan gaya baru dan modus lebih licin. Semua orang punya potensi terjerat narkoba,” jelas Deputi Pencegahan BNN Irjen Pol Drs. Ali Jauhari, saat memberi penyuluhan bahaya penggunaan narkoba kepada para pelajar di Pondok Pesantren Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Sabtu (20/1/2018).
Jauhari menambahkan, dilihat dari kelompok umur penguna Narkoba di Indonesia sepanjang tahun 2015-2019 di dominasi umur 20-24 atau usia produktif. Ia menduga peredaran narkotika di Indonesia terindikasi kuat sebagai instrumen proxy war oleh negara-negara asing.
Ia menjelaskan, peredaran Narkoba di Indonesia sama dengan Jaringan Teroris. Para pelaku bersembunyi dari satu tempat ketempat yang lain dan tertata rapi.
Selain itu, dihitung dalam angka untuk kerugian jiwa setiap hari ada 40-50 jiwa melayang di Indonesia karena narkoba.
BNN sebut Jauhari, mendekteksi 68 jenis Narkoba baru dan jumlahnya akan terus berkembang. Hingga kini hanya 60 jenis narkoba yang diatur dalam peraturan Menteri kesehatan. Sedangkan untuk lainnya belum dibuatkan pijakan hukum sehingga belum bisa di tindak dengan alasan undang-undang belum menjangkau.
“Indonesia merupakan keranjang sampah narkoba dunia internasional. Ini karena jumlah penduduknya yang banyak dan mudah tergiur. Jaringan international yang beroperasi di Indonesia yaitu Africa barat, Iran, Tiongkok, Pakistan, Malaysia, dan Eropa. Cina merupakan pemasok terbesar ke Indonesia, ada sekitar 250 ton narkoba yang dikirim ke negara kita,” beber Jauhari.
Perkembangan terbaru, BNN baru saja membongkar narkotika jenis baru yang berbentuk air mineral dan makanan ringan terbuat dari jamur kotoran sapi
untuk anak-anak dan ibu-ibu. “Ada narkoba baru, bentuk cairan. Para pengedar ini semakin dilarang tambah kreatif. Pokok kalau tahu ada peredaran narkoba laporkan saja, narasumber kita jaga dan save,” katanya.
Sementara itu, Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Jombang, Purwanto meminta para pelajar tidak tergoda oleh rayuan manis bandar narkoba. Data yang dimilikinya menempatkan Jombang dalam rangking tiga daerah rawan narkoba se-Jawa Timur.
Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam penanggulangan narkotika sangat di perlukan. Mereka diharapkan menjadi Pioner untuk mempersempit peredaran Narkoba di kota santri.
“Kedepan kita minta para santri dan pelajar tidak terpengaruh Narkoba. Karena Kabupaten jombang sangat memprihatinkan yakni menempati rangking 3 di Jawa Timur,” pungkas Purwanto.