Tingkatkan Kualitas Pemilih, KPU Jombang Lakukan Coklit Serentak
JOMBANG, FaktualNews.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih ke rumah warga, Sabtu (20/1/2018).
Gerakan coklit merupakan aksi serentak yang dilakukan KPU seluruh Indonesia yang melakukan Pilkada serentak.
Pantauan FaktualNews.co, pelaksanaan coklit ini dilakukan langsung oleh petugas dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Selain itu juga ikut serta Komisioner KPU Jombang dan PPK tiap kecamatan.
Komisioner KPU Kabupaten Jombang, Fathoni menerangkan, Pilkada serentak 2018 ini merupakan pesta demokrasi terbesar di Indonesia karena diikuti oleh 171 daerah, yang terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten, termasuk di Jombang. Coklit merupakan langkah dari KPU untuk mewujudkan Pemilu yang berkualitas.
“Gerakan Coklit Serentak Nasional ini merupakan satu tahapan yang sangat penting dan sangat menentukan kualitas tahapan pemilihan serta sukses atau tidak Pilkada,” katanya.
Sedangkan untuk tahapan pelaksanaan secara nasional, seluruh Ketua dan Anggota KPU RI, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Ketua dan Anggota PPK, dan PPS akan bersama-sama dengan PPDP melakukan coklit ke rumah pemilih.
Total petugas yang terlibat dalam coklit serentak tersebut adalah tujuh komisioner KPU Pusat, 155 anggota KPU tingkat provinsi, 1.905 anggota KPU tingkat kabupaten-kota, 27.820 petugas PPK, 193.602 petugas PPS, dan 385.791 orang PPDP. Coklit sendiri akan dilaksanakan mulai 20 Januari-18 Februari 2018.
Tujuan Coklit, kata Fathoni, untuk memastikan daftar pemilih ini tersusun dengan baik dan berkualitas. KPU Jombang berharap kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) berguna untuk meningkatkan kualitas daftar pemilih yang dihasilkan semakin lebih baik.
“Tahapan proses coklit juga harus berkualitas, salah satu langkah yang dilakukan oleh KPU dengan cara mendatangi rumah pemilih oleh seluruh PPDP secara serentak pada waktu yang sama yaitu 20 Januari 2018. Selain kerumah warga kita juga ke Sekolah Luar Biasa (SLB),” jelasnya.
Target KPU, kata Fathoni, satu PPDP (petugas pemutakhiran data pemilih) dalam sehari bisa menjangkau lima rumah. Gerakan ini bukan hanya sekedar coklit, tapi PPDP juga diminta melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis keluarga dengan metode ‘door-to-door.
“Masyarakat yang belum terdaftar sebagai pemilih agar segera melapor sehingga dapat di daftarkan, selama memenuhi syarat sebagai pemilih. Salam Coklit, Cocokkan datanya, Teliti bekerja,” pungkasnya.