PORT-AU-PRINCE, FaktualNews.co – Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, Selasa (23/1/2018) kemarin ditutup sementara.
Penutupan itu merespon adanya aksi ribuan demonstran yang berkumpul di depan Kedubes AS untuk memprotes Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir Anadolu Agency, ribuan orang berjalan menuju gedung kedubes AS di kota Port-Au-Prince untuk memprotes perkataan Trump yang menghina imigran asal Amerika Latin dan negara-negara Afrika.
Demo itu juga memprotes keputusan pemerintah Washington yang mengakhiri program pemberian izin tinggal sementara kepada 60.000 warga Haiti.
Polisi Haiti telah menutup pintu-pintu gedung kedubes dengan barikade untuk menahan demonstran yang berusaha masuk ke gedung.
Polisi juga sempat menembakan gas air mata ke kerumunan demonstran setelah mereka mulai melemparkan batu ke gedung kedubes AS.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kedutaan AS, gedung ditutup sementara karena protes yang berlangsung di depan kedutaan kemarin sore. Karyawan peringatan untuk menjauh dari pengunjuk rasa. Pihak kedubes belum menentukan apakah hari ini gedung kedubes akan dibuka atau kembali ditutup, Semuanya tergantung perkembangan nanti.
Sebelumnya, dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, Trump menggunakan kata-kata negatif kepada para imigran yang berasal dari beberapa negara Amerika Latin dan Afrika, “Mereka datang dari negara-negara yang menjijikkan,” kata Trump.
Pemerintah Haiti menentang perkataan Presiden AS yang mengandung unsur rasisme tersebut.
“Walau bagaimana pun kata-kata rasis Presiden AS ‘menjijikan dan jelek’ tidak bisa diterima dari segi apapun,” ungkap pemerintah Haiti.