FaktualNews.co

Istri Guru SMAN 1 Torjun Sampang yang Tewas Dianiaya Muridnya, Hamil 4 Bulan

Peristiwa     Dibaca : 1692 kali Penulis:
Istri Guru SMAN 1 Torjun Sampang yang Tewas Dianiaya Muridnya, Hamil 4 Bulan
FaktualNews.co/Istimewa/
Ribuan pelayat menghadiri proses pemakaman Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Torjun Sampang yang tewas dianiaya muridnya, Jumat (2/2/2018).

SAMPANG, FaktualNews.co – Guru honorer mata pelajaran kesenian SMAN 1 Torjun Sampang, Madura, Jawa Timur Ahmad Budi Cahyono (27), yang meninggal akibat dianiaya oleh muridnya sendiri berinisial MH. Ternyata masih menerima gaji di bawah upah minimum kabupaten (UMK) Sampang.

Guru multitalenta tersebut masih berstatus honorer yang hanya menerima gaji Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu per bulan.

Bahkan, saat ini istri dari almarhum Ahmad Budi Cahyono dalam kondisi hamil 4 bulan.

“Iya istrinya saat ini hamil 4 bulan. Dulu pernah keguguran,” kata salah satu guru teman korban, usai menghadiri pemakaman, Jumat (2/2/2018).

Ia pun mengenang sosok Budi yang dikenal pendiam dan sabar serta pandai bermain musik.

“Pak Budi orangnya padai main musik dan seni. Kreatif,” kenangnya.

Budi juga dikenal jago musik termasuk biola. Juga ganteng. “Dia guru idola para siswanya. Pinter dan masih muda,” tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Budi Cahyono, guru honorer mata pelajar seni rupa (kesenian) SMAN 1 Torjun (Smator) Sampang, Jawa Timur, menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya.

Diduga kuat, guru tersebut meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh muridnya berinisial MH. Budi Cahyono meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Kamis (1/2/2018) malam, sekitar pukul 21.40 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun, warga Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang itu terjadi pada jam pelajaran terakhir, dengan materi seni lukis yang disampaikan oleh korban. Saat itu, pelaku tidak mendengarkan pelajaran dan justru mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan peserta didik yang lain.

Korban berusaha memperingati pelaku. Namun, bukan mengindahkan, melainkan tambah menjadi-jadi dan akhirnya korban menindak siswa tersebut dengan mencoret pipinya menggunakan cat lukis.

Tak terima dengan tindakan sang guru, pelaku tiba-tiba menghampiri korban dan membabi buta menghajar kepala korban. Siswa lain berusaha melerai dan dibantu guru lain yang mengetahui peristiswa tersebut.

Sesampainya di rumah, korban merasa sakit leher dan pusing. Ia mencoba istirahat namun semakin parah. Pihak keluarga kuatir dan akhirnya di bawa ke RSU dr Soetomo Surabaya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul