Antisipasi Difteri, TNI dan Dinkes Terjun Langsung ke Masyarakat
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Koramil jajaran Kodim 0815/Mojokerto mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan dalam pencegahan Difteri.
Kali ini Danramil 0815/17 Trawas Kapten Arh Teguh PW yang mengikuti kegiatan sosialisasi Outbreak Responze Immunization (ORI) Difteri di Gedung PKK Kecamatan Trawas Jalan Raya Trawas Kabupaten Mojokerto, Jumat (2/2/2018).
Kegiatan sosialisasi ORI Difteri yang diselenggarakan UPT Puskesmas Kecamatan Trawas, dilaksanakan agar warga lebih mengenal tentang penyakit Difteri.
“Selain itu untuk melakukan upaya pencegahan sejak dini serta mensosialisasikannya di instansi maupun di lingkungan masing-masing,” kata Danramil.
Sementara Kepala UPT Puskesmas Trawas, drg. Aita Yessi Silia menyampaikan bahwa Difteri umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Terkadang dapat mempengaruhi kulit.
“Penyakit ini sangat menular dan serius yang berpotensi mengancam jiwa. Penyakit ini akan menyerang pada siapa saja yang tidak memiliki kekebalan tubuh,” sambungnya.
Difteri lanjutnya, termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi difteri, tetanus dan pertusis (batuk rejan) yang dikenal dengan imunisasi DTP.
“Untuk pencegahan maksimal, bagi Balita sebelum usia 1 tahun wajib mendapatkan imunisasi DTP sebanyak 3 kali,” jelasnya.
Penyebab Difteri yaitu bakteri Corynebacterium diphtheriae.
Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.
“Penularannya melalui udara seperti terhirupnya percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk,” terangnya.
Gejala Difteri, diantaranya terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam dan menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas atau napas yang cepat, pembengkakan kelenjar limfe pada leher, lemas dan lelah.
“Kemudian pilek awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah. Pengobatan difteri dengan 2 jenis obat, yaitu antibiotik dan antitoksin yang dikonsumsi selama 2 minggu,” paparnya.