Birokrasi

Mendagri: Jadi Kepala Daerah, Bukan Untuk Memperkaya Diri

SURABAYA, FaktualNews.co – Masih adanya kepala daerah yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang akhir jabatan. Memunculkan, anggapan bahwa orang ingin jadi kepala daerah karena ingin kaya bukan untuk mengabdi pada rakyat.

Ini disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, pasca Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko terkena OTT KPK pada Sabtu (3/2/2018).

Nyono sendiri diketahui akan kembali maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2018, berpasangan dengan Subaidi Muchtar.

“Jangan gunakan jabatan sebagai alat untuk memperkaya diri atau kelompok. Karena, nantinya akan terbongkar juga,” kata Mendagri, Minggu (4/2/2018).

Menurut Tjahjo, Presiden Joko Widodo dan Kemendagri sudah sering mengingatkan kepada kepala daerah agar berhati-hati.

Terpisah, Ketua KPU RI Arief Budiman menegaskan peserta Pilkada yang telah terdaftar di KPU tidak bisa dibatalkan atau diganti calon lain meskipun terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK seperti kasus Nyono calon Bupati incumben Jombang Jawa Timur.

Calon bisa diganti kalau tidak lulus tes kesehatan dan berhalangan tetap. Pengertian berhalangan tetap adalah meninggal dunia.