FaktualNews.co

Dampak Penutupan Jembatan Kertosono Lama, Masyarakat Harus Memutar

Peristiwa     Dibaca : 1350 kali Penulis:
Dampak Penutupan Jembatan Kertosono Lama, Masyarakat Harus Memutar
FaktualNews.co/Rony Suhartomo/
Jembatan lama Kertosono ditutup, Sabtu (3/2/2018).

NGANJUK, FaktualNews.co – Penutupan jembatan Kertosono lama pada Sabtu (3/2/2018) lalu, membawa dampak bagi warga Desa Pelem dengan Mengkreng. Karena, mereka harus memutar hingga beberapa kilo meter.

Meski sudah ada jembatan pengganti, jembatan yang jadi saksi perjuangan warga Kertosono melawan penjajah itu masih dibutuhkan warga. Banyak warga pejalan kaki melewati jembatan tersebut, selain itu sepeda motor dan pesepeda juga masih memanfaatkan jembatan Kertosono lama untuk menuju tempat terdekat.

“Kami banyak menerima keluhan dari warga terkait penutupan jembatan Kertosono lama itu,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Tjahjono, kepada awak media, Rabu (7/2/2018).

Ia mengaku, Komisi III dan bersama dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR) berencana konsultasi ke pemerintah pusat dan pemprov.

Meski begitu, Tatit Heru menilai jika kondisi jembatan lama Kertosono memang sudah parah. Karena itulah, kecil kemungkinan jika hanya direnovasi.

“Pada tahun 2013 lalu, kami pernah mengusulkan ke pusat dan pemprov untuk mengalokasikan anggaran perawatan jembatan lama. Baik berupa tambal sulam maupun rehabilitasi, namun usulan itu tidak terealisasi hingga sekarang,” tambahnya.

Kondisi jembatan Kertosono lama sejak tahun 2013 lalu, lanjut Tatit Heru kondisinya sudah rapuh. Dan saat ini tiang pancang jembatan bergeser. Akibatnya, badan jembatan pun rusak. Konstruksi jembatan juga miring setelah penahannya ambles.

Pria yang juga Ketua DPC PDIP Nganjuk ini mendukung langkah penutupan jembatan Kertosono lama, karena jika dibiarkan akan membahayakan masyarakat yang tetap nekat melewatinya.

“Tapi saya berharap jembatan yang fungsinya sudah digantikan jembatan baru itu bisa dibuka lagi setelah diperbaiki,” tukasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul