Mas’ud Zuremi : OTT KPK Tak Pengaruhi Elektabilitas Nyono pada Pilbup Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – Tim Pemenangan pasangan calon (paslon) Nyono-Subaidi mengklaim popularitas dan elektabilitas Nyono Suharli Wihandoko masih sangat tinggi. Kendati Bupati Jombang non-aktif itu kini menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan Nyono-Subaidi, Mas’ud Zuremi. Ketua DPC PKB Jombang itu mengklaim, hasil survei dari anggota tim pemenangan menunjukkan tidak ada penurunan drastis suara pemilih pasangan Nyono-Subaidi. Survei dilakukan sejak penetapan tersangka Nyono oleh KPK sampai tanggal 12 Februari 2018.
“Hasil survei yang sebelum OTT KPK berada pada angka 57 persen hingga kini masih berada pada kisaran 50 persen keatas. Ini menandakan tidak banyak pengaruh pada pendukung Nyono-Subaidi,” kata Mas’ud kepada FaktualNews.co, Rabu (14/2/2018).
Menurutnya, dengan kerja keras, Mas’ud meyakini angka survei tersebut akan terus bertambah. Ia pun optimis pasangan Nyono-Subaidi dapat memenangkan Pilkada Jombang 2018.
Selain itu, partai koalisi yang terdiri dari PKB, PKS, PAN, Nasdem dan Golkar sudah sepakat untuk tidak merespons berlebihan kabar yang menjatuhkan jagoan mereka. Partai koalisi lebih mendahulukan politik santun dan tidak menjatuhkan pasangan lain.
“Kita sampaikan kepada masyarakat kalau pendukung Nyono-Subaidi lebih mengutamakan politik santun. Dengan kerja keras saya yakin kita akan memperoleh suara 60 persen,” pungkas Mas’ud.
Nyono Suharli Wihandoko terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Satgas Komisi Antirasuah pada 3 Februari 2018 lalu. Ia diamankan di sebuah rumah makan siap saji di Stasiun Balapan Solo. Sehari berikutnya, KPK menetapkan Nyono sebagai tersangka penerima suap dalam kasus pengisian jabatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) serta pengurusan izin rumahsakit swasta di Jombang.
Selain Nyono, KPK juga menetapkan Plt Kepala Dinkes Jombang Inna Silestyowati sebagai tersangka pemberi suap. Inna diketahui memberikan suap kepada Nyono agar segera diangkat menjadi Kepala Dinkes Jombang definitif. Selain itu, Inna juga memberikan suap untuk pengurusan izin operasional rumahsakit swasta di Jombang.