Peristiwa

Janji Politik Bupati Sumenep Jadi Sorotan Mahasiswa

Mahasiswa Sumekar Demonstrasi

SUMENEP, FaktualNews.co – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya), menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (5/4/2018) pagi.

Dalam aksinya, demonstran menyoroti kinerja dua tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep. Dalam orasinya, mahasiswa menuding kepempinan Bupati A. Busyro Karim dan Wabup Achmad Fauzi belum maksimal terkait 9 janji politik yang merupakan program kerja di masa kepemimpinannya.

Adapun 9 program janji politik yang dianggap mempunyai catatan merah oleh mahasiswa, diantaranya gagasan mencetak 5.000 wirausaha muda secara terpadu dan berkelanjutan, serta optimalisasi dan revitalisasi pasar tradisional.

Lalu, program optimalisasi pelayanan rumah sakit, mewujudkan kota berseri dan desa sejahtera, serta peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah kepulauan dan daratan.

Selain itu, mahasiswa juga mengkritik peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan nasional (PMKS) dan Peningkatan pengarusutamaan gender serta perlindungan perempuan dan anak.

Para mahasiswa juga mengkritisi program peningkatan profesionalitas dan inovasi birokrasi yang dianggap tidak maksimal.

“Jargon nata kota bangun desa ini hanya menjadi formalitas politik saja tanpa adanya perwujudan yang riil dari bupati dan wakil bupati sumenep,” tuding Korlap aksi, Edy Mufti.

Menurut Edy, meskipun ada beberapa program yang berjalan, namun hal itu tidak maksimal. Dalam pandangan mahasiswa, bupati dan wabup Sumenep hanya memantau saja dalam menjalankan programnya, namun tidak terjun langsung.

“Kami kira ini persoalan yang luar biasa, sehingga perlu dipertanyakan. Kami berani nyatakan program tersebut Gagal total dan hanya tong kosong nyaring bunyinya,” tandasnya.

Dirinya juga menganggap dari 9 program yang di gadang-gadangkan bupati dan wabup sumenep tersebut selama 2 tahun terahir ini dikesampingkan. Program yang dijalankan nyatanya berada diluar janji politiknya tersebut.

“Sembilan program itu nyatanya sampai hari ini terkesan dikesampingkan dan hanya fokus pada Visit year 2018 yang tidak ada pada program unggulannya. Sehingga hal tersebut sudah mencederai janjinya kepada masyarakat sumenep,” pungkas Edy.

Meski beberapa jam menyampaikan aspirasinya di depan Pemkab Sumenep, aksi demo mahasiswa tersebut tidak ada yang menemui. Namun, mahasiswa berjanji akan kembali dengan massa yang lebih banyak.