Dana Cekak Kualitas Pemain ‘Pas-pasan’, Itulah PSID Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – Dana minim dan acuhnya perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang, diyakini menjadi faktor penting dari seretnya prestasi PSID Jombang di kancah persepakbolaan nasional.
Faktor tersebut, akhirnya mempengaruhi kemampun tim untuk merekrut pemain potensial di kota santri sebagai punggawa laskar Kebo Kicak.
Menurut pemerhati bola asal kota santri, Suwandi, dengan modal cekak dan komposisi pemain yang ‘pas-pasan’, menurutnya berat untuk mewujudkan target PSID Jombang ‘mentas’ dari strata terendah liga Indonesia.
“Pemain untuk saat ini sangat pas-pasan. Yang jelas berat untuk sekedar lolos dan mewakili Jatim ke zona Jawa. Itu menurut saya dengan kondisi saat ini,” katanya.
Hasil mengesankan yang diraih anak-anak Laskar Kebo Kicak pada awal kompetisi Liga 3 Jatim di Grup F, menurut Suwandi, belum bisa jadi ukuran. Persaingan masih ketat karena masih menyisakan 9 pekan pertandingan dengan 3 laga kandang dan 6 laga tandang.
Karena itu, menurut Suwandi, tim yang ada saat ini tidak perlu dibebani dengan target muluk. Apalagi jika target yang dibebankan jauh diatas dari kemampuan pemain.
“Berat pula buat pelatih meracik pemain yang ada saat ini kalau sampai ditarget lolos dari Jatim,” lanjut pria yang juga wasit sepakbola nasional ini.
Suwandi mengungkapkan, persoalan yang dihadapi PSID Jombang bukan hanya soal komposisi pemain. Jika menginginkan laskar Kebo Kicak berprestasi, keseriusan pemerintah daerah dalam pengembangan sepakbola juga sangat diperlukan.
Jika kondisi PSID Jombang masih dibiarkan seperti ini, sebut dia, maka akan sulit untuk berkembang. “Yang jelas semua terkendala dana, tapi kalau Jombang satu (Bupati) mau full untuk turun tangan, Insyaallah PSID bisa berbicara banyak di persepakbolaan Nasional,” katanya.
Sulitnya PSID Jombang mendapatkan pemain potensial akibat keterbatasan dana, diamini mantan pengurus PSID Jombang, Ali Musthofa.
Ditemui seusai pertandingan antara PSID melawan Persikoba Batu, Ali mengungkap banyaknya pemain potensial dari putra daerah yang lepas saat dibutuhkan PSID Jombang.
Problemnya, keterbatasan finansial klub sehingga tidak mampu mengikat pemain. “Kita gak kuat bayar. Jadi banyak yang lari keluar (daerah),” bebernya.
Padahal, lanjut Ali, potensi pemain muda Jombang yang bisa direkrut menjadi punggawa Laskar Kebo Kicak cukup melimpah. “Kalau dibawah (usia) 15 tahun, kita punya banyak. Tapi setelah itu lepas. Itu masalahnya,” jelasnya.