Nilai Ekspor Lamongan Alami Kenaikan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan mencatat ada kenaikan nilai ekspor selama tahun 2017, sebesar Rp 13.033.600.000.
Kenaikan itu terutama disebabkan adanya dua unit usaha baru di Lamongan yang memiliki produk ekspor.
Kepala Disperindag Mohammad Zamroni, nilai ekspor Lamongan selama tahun 2017 tercatat sebesar Rp 136.933.600.000. Sementara pada tahun 2016 sebesar Rp 123.900.000.000.
“Peningkatan nilai ekspor di Kabupaten Lamongan ini terutama didukung oleh adanya kenaikan jumlah perusahaan pelaksana ekspor sebanyak dua unit usaha. Yakni Asosiasi Pengusaha Arang dan Nufa Market dengan produk ekspor berupa beras, olahan ikan, dan jagung,” ujarnya.
Sehingga dari jumlah unit usaha pelaksana ekspor yang sebelumnya di tahun 2016 ada 60 perusahaan, sambung dia, di tahun 2017 menjadi 62 perusahaan.
Kenaikan jumlah perusahaan tersebut menurut dia juga tidak lepas dari peran Pemkab Lamongan yang secara kontinyu melakukan pembinaan terkait dengan prosedur ekspor.
Selain itu Disperindag juga secara rutin memberikan informasi peluang pasar perdagangan luar di negeri serta promosi dan misi dagang.
Selama ini komoditi yang banyak diekspor adalah sarung tenun ikat, berbagai kerajinan kreatif, dolomit, meubelair, pupuk alam, snack, dan olahan hasil ikan laut.
Negara tujuannya beragam, mulai dariTimur Tengah, Australia, Jamaika, China, Jepang, Korea, Amerika, Singapura, Malaysia hingga Eropa
Sedangkan di tahun 2017, komoditi baru dari Kabupaten Lamongan yaitu arang, sebanyak 24 kontainer langsung menembus pasar Mesir oleh ekportir Asosiasi Pengusaha Arang dari Kecamatan Sambeng.
Untuk Nufa Market, selama 2017 mereka mengapalkan sebanyak 30 ribu kilogram kerupuk olahan ikan, 420 ribu kilogram beras super, 10 ribu kilogram olahan jagung dan 13 ribu kilogram olahan ikan kering. Negara tujuan ekspornya meliputi Malaysia, Korea dan Saudi Arabia. (*)