Peninggalan Belanda, Jembatan Babat-Widang Tuban Putus Dua Kali
TUBAN, FaktualNews.co – Jembatan cincim Babat-Widang yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dan Tuban, Jawa Timur ambruk pada Selasa (17/4/2018) sekira pukul 10.30 WIB.
Jembatan yang melintang di atas sungai Bengawan Solo Desa Ngadipuro, Widang, Tuban dan Babat, Kabupaten Lamongan ini di buat oleh Belanda untuk sarana penyeberangan.
Sejarah jembatan Babat-Widang
Tidak diketahui kapan pastinya jembatan cincim tua tersebut pertama kali di dirikan.
Menurut warga sekitar sebelum tahun 1948, jembatan cincim Babat-Widang memang sudah pernah dibangun tetapi tidak jelas kapan tahun pembangunannya.
Jembatan Babat-Widang itu dibangun sejak jaman penjajahan Belanda. Selain menjadi sarana transportasi yang menghubungkan tiga kabupaten (Lamongan- Tuban-Bojonegoro) dulunya, jembatan ini juga menjadi lintasan kereta api jurusan Babat-Tuban.
Setelah jalur kereta api ditutup di tahun 1980-an, jembatan tersebut tidak lagi dilintasi kereta api. Bahkan rel keretanya pun tidak ada sisanya sama sekali karena diambil oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Salah seorang warga Widang, Kusnadi (68) menuturkan, pada tahun 1948 jembatan cincim Babat-Widang dibangun untuk yang kedua kalinya. Karena awalnya jembatan itu pernah di bom oleh Belanda sendiri saat perang antara Jepang dengan Belanda.
Pengeboman ini dilakukan Belanda agar Jepang tidak bisa menyeberangi sungai Bengawan Solo dan mereka tidak bisa menyerang Belanda.
Alasan pengeboman lainnya yakni, untuk memutus hubungan antara daerah Cincim dengan Sekalang. Sekaligus supaya warga Cincim tidak dapat menyebrang dan mengungsi dari serangan Belanda sehingga mengakibatkan warga Cincim mengungsi ke daerah yaitu Banguran.
Pada tahun 2002 jalan di tengah tengah Jembatan Cincim yang dahulunya merupakan jalur rel kereta api jurusan Babat-Tuban sudah ditutup dan diaspal menjadi jalan kendaraan roda dua maupun empat.
Putus dua kali
Jembatan Babat-Widang pada Selasa, 17 April 2018 ambruk untuk kedua kalinya setelah pertama diruntuhkan sendiri oleh Belanda pada saat perang melawan Jepang.
Putusnya jembatan Widang-Babat sisi barat ini terjadi sekira pukul 10.30 WIB sehingga mengakibatkan 1 dump truk, 2 truk tronton dan 1 sepeda motor terjebur ke air.
Dua orang sopir truk dikabarkan meninggal dunia dan masih terjebak di dalam kendaraan. Hingga saat ini petugas terkait masih melakukan upaya evakuasi terhadap korban yang belum diketahui identitasnya.