FaktualNews.co

Bantah Adanya Setoran, RSUD Jombang: Rekruitmen Sesuai Aturan

Birokrasi     Dibaca : 992 kali Penulis:
Bantah Adanya Setoran, RSUD Jombang: Rekruitmen Sesuai Aturan
FaktualNews.co/Rony Suhartomo/
Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran.

JOMBANG, FaktualNews.co – Mencuatnya isu adanya pungutan liar (pungli) dalam proses rekrutmen pegawai di rumah sakit milik Pemkab Jombang, Jawa Timur dibantah Direktur RSUD setempat, Pudji Umbaran.

Menurut Pudji, sudah ada kebijakan tetap yang dibuat pihak RSUD Jombang dalam kebijakan proses rekruitmen semua tenaga pegawai di rumah sakit plat merah itu.

“Tidak ada pelicin atau pungutan apa pun dalam rekruitmen tenaga di RSUD Jombang,” tuturnya, saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Kamis (3/5/2018).

Sebelumnya, dugaan adanya uang “pelicin” dalam proses rekruitmen tenaga di RSUD Jombang diungkapkan, perempuan asal Kecamatan Kesamben, sebut saja Eka kepada FaktualNews.co.

Lulusan sekolah keperawatan ini menuturkan, tahun lalu ditawari menjadi tenaga perawat di rumah sakit plat merah tersebut, dengan menyetorkan puluhan juta rupiah.

“Dulu ditawari jadi pegawai di RSUD, bayar sekitar Rp 40 juta kalau ndak salah. Tapi ditunggu-tunggu ndak ada kabarnya,” ungkapnya.

Eka tidak mau menyebut secara rinci oknum yang menawarkannya masuk menjadi tenaga perawat honorer di rumah sakit itu. “Pokok katanya dia punya koneksi dengan orang dalam,” katanya.

Bahkan diungkapkannya, sebelum Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko tersandung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu. Salah seorang temannya sedesanya diminta menyetorkan uang Rp 50 juta untuk memuluskan langkah menjadi perawat di RSUD setempat.

“Kemarin sebelum Pak Nyono ditangkap KPK. Teman sedesa saya diminta bayar Rp 50 juta. Tapi untung belum dibayar, terus ada kasus penangkapan itu. Oknumnya ngaku ada koneksi, entah itu hanya akal-akalan dia atau apa saya tidak tahu,” tukasnya.

Indikasi ini pun diperkuat pernyataan salah seorang pejabat di Jombang yang namanya enggan disebutkan. Ia membenarkan adanya dugaan setoran dalam proses rekruitmen tenaga di RSUD setempat.

“Iya, pokoknya ada yang bayar sampai Rp 50 juta,” tuturnya kepada FaktualNews.co melalui sambungan telepon.

Namun lagi-lagi saat didesak siapa oknum yang terlibat dalam pusaran dugaan pungli rekruitmen pegawai di RSUD Jombang, dirinya besikukuh tidak mau menyebutkannya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul