Belasan Makam ‘Bhuju Duwa’ di Aeng Tongtong Sumenep Dipindah
SUMENEP, FaktualNews.co – Belasan makam di ‘Bhuju’ Duwa’ Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Madura, Jawa Timur, dipindah ke lahan lain oleh ahli waris, Minggu (13/5/2018).
Informasi yang dihimpun media ini, proses pemindahan 17 makam tua dengan usia sekitar 75 tahun dilakukan sejak Sabtu (12/5/2018) malam sekitar pukul 20:30 WIB.
“Proses pemindahannya mulai tadi malam mas, sekitar jam 8.30 malam sampai jam 6.30 pagi tadi, ada 17 makam yang kita pindah,” terang Dodik salah seorang kerabat ahli waris, kepada media ditemui di lokasi pemindahan.
Sementara, latar belakang dipindahnya kuburan yang dipercaya keramat itu, diceritakan Dodik karena pihak ahli waris di datangi mimpi (lamat: Madura), dalam lamat mimpi tersebut, seolah beberapa penghuni makam meminta untuk dipindah lahan lareka tidak kerasan.
“Ke 17 makam itu masih satu famili, ada orang tua, anak, cucu, saudara dan lainnya, nah ada salah satu dari bhuju’ itu yang datang ke ahli waris lewat mimpi minta dipindah, karena meraka ingin lebih dekat dan pindah ke lahan sendiri,” imbuhnya.
Mimpi itu, sudah sejak 3 tahun sebelumnya, karena takut untuk menyampaikan pada ahli waris liannya, maka mimpi itu dirahasiakan, namun ternyata lambat laun ada kesamaan mimpi yang datang pada keluarga lainnya.
“Karena mimpi itu datang berulang-ulang kali, bahkan yang terakhir ada tiga orang yang meninggal datang dalam mimpi mengendarai kereta kencana, meminta untuk pindah, tepat di sebelah utara masjid, nah dari itulah para ahli waris bermusyawarah untuk memunaikan isi dari mimpi,” tandasnya.
Namun, dari cerita Dodik, media ini mencoba menggali informasi dari sumber lain, salah seorang warga setempat yang meminta dirahasiakan namanya menceritakan, pemindahan Buju’ Duwa’ diyakini berawal pada bulan April 2018 lalu, warga sekitar melakukan renovasi kecil-kecilan, pihak ahli waris tampaknya tidak terima.
“Saya meyakini, awal dari pemindahan makam itu karena tidak terima ada warga melakukan renovasi beberapa bagian di Buju’, namun anehnya sebelum diperbaiki kami sudah meminta izin bahkan salah seorang ahli waris ikut membantu, siangnya tiba-tiba datang beberapa ahli waris merusak dan mencaci maki warga yang bekerja,” bebernya.
Apa motif pemindahannya, pihaknya mengaku masih belum mengetahui secara pasti. “Apa alasannya, kami belum bisa menyimpulkan, karena yang membongkar ahli warisnya sendiri, ya kita biarkan saja, kita tidak ikut-ikutan karena warga disini meyakini makam itu keramat, kami takut,” pandasnya.