FaktualNews.co

Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Jaringan Pemain Lama atau ISIS?

Peristiwa     Dibaca : 1663 kali Penulis:
Pelaku Bom Bunuh Diri di Surabaya Jaringan Pemain Lama atau ISIS?
FaktualNews.co/Istimewa/
Kondisi pasca bom bunuh diri di Gereja Surabaya

JOMBANG, FaktualNews.co – Aksi bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Hingga saat ini pihak kepolisian belum menyatakan siapa dalang di balik aksi terorisme tersebut.

Pihak kepolisian pun ditutut untuk segera mengungkap motif dan dalang dibalik tragedi bom bunuh diri di Gereja Santa Maria jalan Ngagel Surabaya, Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, Surabaya, dan di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno, Surabaya itu.

“Sasaranya ini gereja. Sudah cukup lama, tempat ibadah tidak menjadi sasaran utama dari pelaku teror. Kalau tidak salah yang besar itu di Samarinda. Padahal belakangan ini yang diserang pihak kepolisian atau area publik,” kata pengamat terorisme Khairul Fahmi, kepada FaktualNews.co saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya.

Alumni Universitas Airlangga Surabaya ini menuturkan, ada beberapa hal yang mesti dilakukan pendalaman terkait dengan aksi bom bunuh diri di Surabaya ini. Lantaran, ada target sasaran yang berbeda dalam kurun waktu beberapa tahun ini. Termasuk pelaku pengeboman ini.

“Yang harus kita dalami apakah ini ada kaitannya dengan para pemain-pemain lama pada masa JI (Jamaah Islamiyah) atau ini pemain-pemain baru. Karena direkrut dari kantong-kantong daerah tradisional, seperti Lamongan, Mojokerto dan Malang, jadi frame lama itu masih ada pada mereka, bahwa sasaran itu memang spesifik misalnya rumah ibadah,” imbuhnya.

Menurutnya, jaringan teroris yang masuk dalam JI, pola gerakan yang dibangun memang menjadikan tempat-tempat ibadah dan lokasi hiburan malam menjadi sasarannya. Berbeda dengan jaringan teroris yang tergabung dalam ISIS yang lebih cenderung memilih tempat publik dan aparat yang menjadi targetnya.

“Kalau saya ini yang harus kita dalami, apakah ini ada kaitannya dengan JI atau pelaku-pelaku yang terafeliasi dengan ISIS tapi berasal dari kantong-kantong tradisional, sehingga targetnya rumah ibadah seperti gereja. Atau memang ini (bom bunuh diri) hanya memanfaatkan momentum saja,” terangnya.

Sebelumnya, Fahmi juga menyebut jika ada kemungkinan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya ini semata-mata reaksi kejadian di Rutan Mako Brimob sebelumnya, artinya ini hanya reaksi amuk dari jaringan teroris di Indonesia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin