Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Keluarga dan Orang yang Diwakilkan
JOMBANG, FaktualNews.co – Zakat fitrah, sudah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan umat Islam.
Zakat juga sebagai penyeimbang, penguat sekaligus penyuci dari diri dan harta kita, maka diwajibkan untuk membayar atau mengeluarkan zakat fitrah.
Dalam zakat fitrah juga terdapat ketentuan-ketentuan yang sudah ada dan di atur menurut kaidah ilmu fiqih, mulai dari kapan waktu zakat fitrah itu dikeluarkan sampai dengan niat orang-orang yang mengeluarkan zakat baik dari diri sendiri, keluarga, anak istri ataupun dari orang yang mengeluarkan.
Berikut beberapa lafal niat zakat fitrah dalam bahasa Arab:
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺍَﻥْ ﺍُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْﺴِﻰْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Niat Zakat Fitrah untuk Istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Niat Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻨِّﻰْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُﻨِﻰْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Niat Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
“Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk… (sebutkan nama spesifik), fardu karena Allah Ta‘âlâ.”
Saat menerima zakat fitrah, seorang penerima disunnahkan mendoakan pemberi zakat dengan doa-doa yang baik. Doa bisa dilafalkan dengan bahasa apa pun. Di antara contoh doa tersebut adalah seperti di bawah ini:
ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭً
“Ajrokallohu Fiimaa A’thoita Wa Baaroka Fiimaa Abqoita Wa Ja’alahu Laka Thohuuron”
Artinya :”Semoga Allah memberi pahala kepadamu apa yang telah engkau berikan , semoga Allah menjadikannya mensucikan bagimu , semoga Allah memberkahimu apa yang masih kau sisakan.”
Ibarat
قال النووى فى الأذكار صحيفة ١٥٩
قال الشافعى و الأصحاب رحمهم الله الإختيار أن يقول آخذ الزكاة لدافعها
آجرك الله فيما أعطيت و جعله لك طهورا و بارك لك فيما أبقيت و هذا الدعاء مستحب لقابض الزكاة سواء كان الساعى أو الفقراء و ليس الدعاء بواجب على المشهور من مذهبنا و مذهب غيرنا وقال بعض أصحابنا إنه واجب لقول الشافعى فحق على الوالي أن يدعو له و دليله ظاهر الأمر فى الآية
Dalam ibarat tersebut Imam Nawawi mengatakan bahwa do’a menerima zakat tersebut hukumnya sunat, sebagaimana yang dijelaskan lagi dalam pendapat Imam Nawai dalam Al-Adzkar halaman 160.
قال النووى فى الأذكار صحيفة ١٦٠ : فصل يستحب لمن دفع زكاة أو صدقة أو نذرا أو كفارة و نحو ذلك أن يقول ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم فقد أخبر الله سبحانه وتعالي بذلك عن إبراهيم و إسماعيل صلى الله عليهما و سلم و عن امرأة عمران
Artinya : Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar halaman 160 mengatakan : Pasal] Disunnatkan bagi orang yang memberikan zakat atau shodaqoh atau nadzar atau kaffarat dan sebagainya mengucapkan do’a ” Robbana taqobbal minnaa innaka anta ssamii’ul ‘aliim ” Wahai Allah Tuhan kami terimalah dari kami , sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui