AS Kenakan Tarif Impor Tambahan, Uni Eropa Siapkan Balasan
FaktualNews.co – Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menyebut keputusan AS mengenakan tarif impor tambahan kepada Uni Eropa sebagai “salah” dan “ilegal”. Uni Eropa akan mengambil langkah serupa terhadap produk AS.
“Ini bukan hari yang baik untuk hubungan trans-Atlantik.” Demikian pernyataan Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz kepada wartawan di kota resor ski Whistler, Kanada, untuk menghadiri pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G7.
Uni Eropa, Meksiko dan Kanada pada awalnya menerima pengecualian sanksi ketika Presiden AS Donald Trump Maret lalu mengumumkan tarif impor tambahan terhadap logam dan alumunium. Namun pengecualian itu hanya berlaku sampai akhir bulan Mei.
Para pemimpin Eropa berusaha melakukan dialog dengan Trump agar mengeluarkan Uni Eropa (UE) dari daftar negara yang terkena sanksi. Namun presiden AS tetap memberlakukan tarif impor tambahan mulai 1 Juni 2018. Pengumuman itu memicu gelombang kritik dari negara-negara yang terkena dampaknya, serta dari anggota partai Republik sendiri.
Eropa siapkan langkah balasan
“Komisi Eropa telah menyiapkan reaksi yang akan diberlakukan sesuai dengan aturan internasional dan periode waktu yang sesuai,” kata Olaf Scholz menambahkan.
Dia mengatakan, akan memberitahu resmi Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa Uni Eropa akan membalas sanksi tarif impor 25 persen pada baja dan 10 persen pada aluminium, yang mulai diberlakukan AS untuk produk-produk Uni Eropa mulai 1 Juni.
“Uni Eropa akan bereaksi dengan tegas dan juga cerdas,” kata menterin keuangan Jerman itu.
Selanjutnya dia mengatakan, keputusan sepihak AS untuk mengenakan sanksi tarif (impor) adalah salah “dan dalam pandangan saya juga ilegal, karena kami memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana tarif internasional ditentukan. Dan ini merupakan pelanggaran aturan-aturan itu.”
Politisi AS juga kritik kebijakan Trump
Ketua Partai Republik Paul Ryan juga mengecam tarif impor tambahan itu. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip media-media AS bahwa ada “cara yang lebih baik untuk membantu pekerja dan konsumen Amerika.”
“Alih-alih mengatasi masalah nyata dalam perdagangan internasional komoditas bersangkutan, tindakan hari ini justru menarget sekutu Amerika Serikat. Di saat kita harus bekerja dengan mereka untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak adil dari negara-negara seperti Cina,” tegas Paul Ryan.
Senada dengan menteri keuangan Jerman, Presiden Perancis Emmanuel Macron juga menggambarkan tarif impor tambahan itu sebagai “ilegal” dan sebuah “kesalahan.”
“Saya pikir keputusan ini merupakan kesalahan dalam banyak hal, karena menanggapi ketidakseimbangan internasional yang ada dengan cara terburuk – dengan memecah dan menciptakan nasionalisme dalam ekonomi,” kata Macron sebagaimana dikutip berita Prancis, AFP.
Kanada juga mengatakan, pihaknya membalas akan dengan tegas langkah AS pada berbagai produk. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyebut sanksi tarif AS sebagai “ilegal dan kontraproduktif.”