FaktualNews.co

Ketika Perang Dunia III Diprediksi Meletus Tahun 2037

Politik     Dibaca : 1593 kali Penulis:
Ketika Perang Dunia III Diprediksi Meletus Tahun 2037
FaktualNews.co/Dofir.
Andi Widjajanto ketika memberi paparan di depan peserta acara Komsos Nasional 2021 bersama Akademisi di Surabaya, Kamis (21/10/2021).

SURABAYA, FaktualNews.co – Rivalitas antara China dan Amerika Serikat semakin memanas. Ketegangan antar kedua negara itu diprediksi turut mempengaruhi stabilitas global hingga menyebabkan meletusnya perang dunia ketiga di tahun 2037 mendatang.

Ramalan ini disampaikan Pengamat Militer  sekaligus politikus, Andi Widjajanto, saat menjadi pembicara dalam acara Komunikasi Sosial (Komsos) yang digagas Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad) dan Kodam V Brawijaya di Hotel Shangrila, Kota Surabaya, Kamis (21/10/2021).

Waktu itu ia menjabarkan mengenai potensi Indonesia menjadi negara great power di tahun 2045. Yakni negara yang mempunyai pengaruh besar dalam konstelasi sistem internasional dan memiliki kapabilitas menyebarkan pengaruhnya di kancah dunia. Dan indikasi Indonesia untuk menjadi negara great power menurutnya, mulai terlihat pasca reformasi.

“Tahun 2029 demokrasinya matang, ya. Membangun ekonomi 4.0. Ada harapan 10 tahun dari sekarang, ekonomi kita semakin maju,” katanya.

Lebih lanjut, mantan sekretaris kabinet kerja ini bilang, seiring dengan kemajuan ekonomi yang dicapai Indonesia. Maka pada tahun 2030, Indonesia juga diprediksi menjadi anggota G7. Sejajar dengan negara-negara maju seperti Jepang, Jerman maupun Inggris.

Andi selanjutnya mengatakan, tujuh tahun kemudian, atau tahun 2037, bidang pertahanan Indonesia dapat dikatakan mumpuni dan kuat setelah melalui puncak periode bonus demografi di tahun 2033. Barulah kemudian tahun 2045, Indonesia digadang-gadang keluar sebagai negara great power.

“Tapi salah satu ramalan kami, delapan tahun sebelumnya (2037), perang dunia ketiga. Delapan tahun sebelumnya ada perang gede, hati-hati, dengan adanya perang ini. Waktu kita (Indonesia) baru jalan, ada perang besar,” tegas Andi.

Oleh karena itu, ia pun menawarkan beberapa skenario ketika momen mengerikan itu terjadi. Yakni tetap serius menggarap bonus demografi agar semakin bagus, mematangkan demokrasi, memajukan ekonomi 4.0, menggenjot pembangunan infrastruktur, melaksanakan budaya strategis dan memperkuat pertahanan.

“Kalau tidak, kita akan krisis politik. Kita akan stagnasi ekonomi dan Indonesia kayak squid game. Punya masalah banyak,” tutupnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin