FaktualNews.co

Meninggal Kamis Kliwon, Makam di Sidoarjo Digali Tali Kafan Dicuri

Peristiwa     Dibaca : 1374 kali Penulis:
Meninggal Kamis Kliwon, Makam di Sidoarjo Digali Tali Kafan Dicuri
FaktualNews.co/ilustrasi
Ilustrasi makam yang habis dibongkar.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Mitos pencurian tali kafan diera digital seperti sekarang ini masih saja ada. Seperti yang terjadi di makam almarhum Janji (56) warga Desa Medalem, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Tiga tali kafannya diduga hilang dan dicuri orang tak bertanggung jawab Jum’at (27/7/2018) malam.

Pencurian diduga dilakukan oleh orang tak dikenal (OTD) tersebut pertama kali diketahui oleh Suryat, seorang petani setempat yang sedang berjalan ke arah tanaman sawi miliknya. Setelah melihat ke area makam, dirinya melihat sesuatu yang ganjal. Setelah melihat lebih dekat, ternyata benar, makam almarhum terdapat bekas galian.

Diapun langsung melaporkan temuan itu ke Mujiono, kerabat almarhum dan Buana, istri almarhum. Setelah mendengar laporan itu, mereka langsung bergegas menuju makam dan ternyata benar, makam tersebut usai ada yang membongkar.

“Saat saya datang ke makam, kuburan suami saya bekas digali seseorang. Urukan tanah juga tidak merata bahkan menjorok ke dalam dan tidak seperti kondisi makam pada umumnya,” ucap Buana (51), istri almarhum, Minggu (29/7/2018).

Buana bersama anak, kerabatnya dan aparatur desa setempat, memutuskun untuk menggalih dan mencari apa yang terjadi. Setelah digalih, ternyata tiga tali kafan tidak ada. “Saya bersama keluarga dan aparat desa melihat semuanya, tiga tali kain kafan mayat suami saya, mulai bagian atas kepala, perut dan tali bagian kaki, semuanya tidak ada,” ungkapnya.

Dia yakin kalau tiga tali kafan tersebut hilang dicuri orang tak dikenal. Karena, di lokasi dekat makam almarhum ada batok kelapa yang diduga untuk menggalih dan terdapat bercak kaki. “Saya yakin, pencurian tiga ikat tali itu terjadi pada Jumat (27/7/2018) sehari setelah pemakaman,” terangnya.

Dia menjelaskan bahwa suaminya tersebut meninggal pada hari Kamis Keliwon. Dan tradisi orang jawa, pihak keluarganya melakukan penjagaan. “Memang almarhum meninggal di Kamis Kliwon atau besoknya Jumat Legi. Makam itu juga dijaga anak-anak secara bergantian sampai 7 hari. Ini pesan orang-orang sepuh dari keluarga saya,” katanya.

Kanit Reskrim Polsek Tulangan Ipda Sudarsono yang saat itu melihat saat makam digalih lagi, membenarkan kejadian tersebut. Dia menduga perbuatan itu dilakukan oleh orang yang percaya mendalami ilmu kekebalan atau sejenis ilmu hitam.

Sudarsono juga bersama keluarga dan aparat desa akhirnya menyepakati sesuai kearifan lokal untuk dilakukan penguburan kembali atau tanah urukan makam dikembalikan seperti semula. “Ya kita semua berdoa semoga kebaikan almarhum diterima di sisiNya dan khilafnya diampuni,” papar Sudarsono.

Pihak keluarga juga mengaku ikhlas dan tak mempermasalahakan. Hanya saja kejadian aneh dan kali pertama terjadi di makam Medalem ini tidak terjadi lagi. “Ya kita semua harus waspada dimanapun berada. Jika menjumpahi sesuatu tidak segan-segam berkordinasi dengan aparat kepolisian,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin