FaktualNews.co

Minim Anggaran, Pariwisata Trenggalek Sulit Berkembang

Wisata     Dibaca : 840 kali Penulis:
Minim Anggaran, Pariwisata Trenggalek Sulit Berkembang
FaktualNews.co/Suparni/PB/
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto.

TRENGGALEK, FaktualNews.co- Harus diakui bahwa selama ini Pariwisata Kabupaten Trenggalek, menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar. Tercatat pada tahun 2017 PAD Disparbud mencapai Rp 7.213.106.500.

Namun dengan PAD yang begitu besar, ternyata anggaran yang digelontorkan untuk menunjang pembangunan dan belanja pada sektor Pariwisata masih sangat minim.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Joko Irianto mengatakan, pariwisata sebagai sektor andalan dan sudah seharusnya di dukung dengan anggaran yang cukup. Dalam hal ini DPRD Trenggalek, telah mengupayakan terkait penambahan anggaran pengembangan.

“Kami berterimakasih kepada DPRD Trenggalek, yang telah menjelaskan kepada TAPD bahwa pariwisata sebagai penyumbang PAD yang sementara terbesar. Terlepas dari itu, tentunya harus diimbangi dengan penggelontoran anggaran pengembangan yang cukup, tidak seperti sekarang,” ucapnya. Selasa (31/7/2018).

Menurutnya, persaingan pariwisata dan berbagai inovasinya bukan hanya di Trenggalek saja. Bahkan ada juga daerah lain yang melakukan persaingan. Harus diakui, kita dihimpit oleh kabupaten yang punya potensi pariwisata sama besarnya.

“ Kalau tidak segera melakukan eksen serta inovasi dipastikan Trenggalek akan ketinggalan. Karena kemarin rencana Kepala Bappeda akan membantu di tahun 2020. Sedangkan untuk tahun 2019 tidak ada penggelontoran anggaran untuk pengembangan pariwisata,”jelasnya.

Perlu kita tahu, lanjut Joko, di daerah tetangga memaksimalkan anggaran disektor pariwisata besar-besaran. Sementara di Trenggalek pada tahun 2018 hanya dianggarkan Rp 8,6 Miliar. Bisa dibayangkan dengan anggaran sekecil itu untuk mengelola mulai pariwisata, kebudayaan, promosi dan industri.

Sedangkan untuk kawasan yang dikelola Disparibud saat ini, sudah ada sebanyak 7 titik kawasan wisata. Dengan anggaran yang minim ini, dimungkinkan akan sangat berat. Indikasinya, jangan disamakan Disparbud dengan Dinas lain yang mungkin hanya mengelola satu atau dua unit.

“Kami mohon untuk DPRD terus berupaya membantu dan TAPD bisa memahami. Karena kami juga di target tinggi dalam PAD. Untuk mencapai target tersebut tentunya harus ada anggaran cukup dalam pengembangan pariwisata,”pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags