Tuntut Marsaid Mundur, Ratusan Kader Luruk Kantor DPC PDIP Jombang
JOMBANG, FaktualNews.co – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kembali memanas. Kantor DPC PDI Perjuangan Jombang, digeruduk ratusan kader dan simpatisan, Selasa (31/7/2018).
Dengan membawa poster dan atribut partai, ratusan kader yang mengenakan kaos warna merah ini mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan di Jl. Brigjen Katamso, Desa Pulo Lor, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sekira pukul 11.00 WIB.
Setiba di halaman kantor DPC PDI Perjuangan, ratusan kader dan simpatisan itu melakukan orasi. Mereka mendesak agar Ketua DPC PDI Perjuangan Marsaid untuk mundur dari kursi jabatannya.
“Marsaid tidak becus memimpin DPC PDI Jombang. Kami mendesak Marsaid mundur,” teriak salah seorang orator dari atas mobil komando, Selasa (31/7/2018).
Wakil Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Jombang, Yusuf mengatakan aksi ini merupakan puncak kemarahan para kader dan simpatisan PDI Perjuangan di Kota Santri. Lantaran sikap pengurus DPC PDI Perjuangan yang dianggap elitis.
Sehingga dalam proses demokrasi baik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, maupun Pemilihan Bupati (Pilbup) Jombang, yang digelar 27 Juni lalu, seluruh calon yang diusung partai berlambang banteng moncong putih itu menelan kekalahan.
“DPC PDI Perjuangan Jombang tidak melakukan konsolidasi terkait proses Pilgub Jatim maupun Pilbup Jombang, sehingga dalam Pilgub maupun Pilbup calon yang diusung PDIP kalah,” katanya.
Tak hanya itu, para kader dan simpatisan ini menilai, DPC PDI Perjuangan juga tidak melakukan keterbukaan anggaran partai. mereka menilai, selama kepemimpinan Marsaid, pengelolaan anggaran partai justru tidak jelas arahnya.
“Selama ini, penggunaan fasilitas partai tidak sesuai, dan hanya untuk kepentingan pribadi ketua DPC PDI Perjuangan. Padahal fasilitas itu untuk seluruh kader partai,” imbuhnya.
Selain itu, pengurus DPC PDI Perjuangan Jombang juga dianggap tidak melakukan penjaringan Caleg 2019 secara terbuka dan mengindahkan peraturan partai Nomor 25 A Tahun 2018 terkait pencalegan.
“Landasan kami juga mengacu pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati yang dilakukan di Surabaya dan Madiun, jika calon pasangan Cagub Jatim yang diusung PDIP kalah, maka ketua DPC harus mengundurkan diri atau dipecat. Cnntohnya Ketua DPC PDIP Madiun, yang rela mengundurkan diri,” terangnya.
Para, kader dan simpatisan ini pun mengancam, jika Marsaid tak mundur dari kursi ketua DPC PDI Perjuangan, mereka akan meminta seluruh pengurus PAC Kabupaten Jombang agar menggelar Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub).
“Itu tuntutan kami, kalau tidak disetujui maka kantor akan kami segel,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Jombang, Marsaid membantah seluruh tudingan ratusan kader dan simpatisan yang dialamatkan kepadanya. Ia berdalih, selama ini sudah menjalankan roda organisasi partai sesuai dengan ketentuan.
“Soal anggaran kami sangat transparan, jangankan lima tahun, setahun, bulanan, harian, itu semua bisa dilihat. Jadi jangan tanya bulanan, setiap hari bisa dicek,” kata Marsaid kepada awak media.
Marsaid justru menuding, jika aksi ini bernuansa politis. Lantaran dalam aksi itu terdapat #2020gantiketuadpc. Jargon itu menurutnya mirip dengan partai sebelah, yakni #2019gantipresiden. Padahal, Munaslub itu tidak bisa dilakukan secara serta merta.
“Aksi ini hanya karena ada rasa ketidakpuasan terhadap salah satu ketua PAC yang mendapatkan urutan nomor 4 (dalam pencalekan). Ada memang mekanisme ketua PAC itu berada diurutan pertama. Tapi kalau membaca PP Nomor 25 A Tahun 2018 itu secara khafah. Dan yang mengatur semua itu, keputusan Dewan Pimpinan Pusat itu mutlak,” paparnya.
Disinggung soal pidato Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri, Marsaid berkelit jika pidato itu hanya sebagai cambuk, bahwa pihaknya harus bekerja keras.
“Yang demo-demo ini tolong intropeksi, apakah mereka sudah mengawal ketetapan yang dikeluarkan DPP PDI Perjuangan untuk mengawal, memenangkan, calon yang diusung partai? Yang jelas saya sudah menjalankan roda partai dengan sekuat tenaga, meskipun kondisi kita pas-pasan,” tandasnya.