Kronologi Wisatawan Tewas Terseret Kuda di Hutan Pinus Gogoniti Blitar
BLITAR, FaktualNews.co – Seorang pengunjung wisata hutan pinus Gogoniti Kesamben, Kabupaten Blitar, Dia Rahmawati (19) tewas terseret kuda yang ditunggangi.
Kaki kanan perempuan asal Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, tesangkut di tali pijakan. Sehingga korban tewas karena badan dan kepalanya terseret di jalan bebatuan sekitar 50 meter.
Menurut keterangan Kasatreskrim Polres Blitar AKP Rifaldhy Hangga Putra, kejadian itu terjadi pada Minggu (12/8/2018) sekira pukul 14.45 wib. Awalnya korban datang ke taman wisata hutan pinus Gogoniti mengendarai mobil rental Honda Brio dengan ke empat temannya.
Dilokasi Wisata korban menunggangi kuda yang disewakan di taman wisata hutan pinus Gogoniti. “Ketika menunggangi kuda pertama dengan didampingi paketik pawang kuda. Namun, tidak jauh dari parkiran kuda, pegangan pawang dilepas karena korban bisa menunggangi kuda sendirian,bahkan sampai dua putaran,” jelasnya, kepada awak media, Senin (13/8/2018).
Selesai menunggangi kuda pertama, korban kemudian menunggangi kuda yang berwarna coklat juga dengan didampingi paketik pawang kuda dari parkiran kuda menuju ke arah puncak gunung.
Awalnya pawang kuda Moh Mukson, memegang tali tali kekang dari samping kiri kuda dan korban memegang tali kendali kuda, dengan kuda berjalan santai.
Selanjutnya korban meminta paketik untuk melepas pegangannya pada tali kekang kuda dengan alasan korban sudah terbiasa menunggangi kuda, dan mengaku memelihara kuda.
“Akhirnya pewang kuda, melepaskan tali kekang yang dipegang dan kuda berjalan di tunggangi korban,” ungkap Rifaldhy.
Namun ketika kuda sudah berputar arah yaitu menuruni gunung menuju tempat parkir kuda, kata Rifaldhy saat itu kuda berlari kencang. Dan sepertinya korban tidak berhasil mengendalikan kuda. Selanjutnya korban terpelanting ke kanan jatuh dari punggung kuda dengan posisi kaki kanan tesangkut di tali pijakan kaki kanan penunggang kuda.
“Saat terjatuh tubuh korban terseret dengan posisi kaki kanan tersangkut tali dan badan serta kepala terseret di jalan berbatuan,” tambahnya.
Melihat hal itu, pawang kuda berlari mengejar kuda. Dia berhasil menghadang dan meraih tali kekangnya. Namun, kekuatan pawang kuda tak sebanding dengan kuda piaraannya. Ia pun ikut terseret di jalan berbatuan sejauh 50 meter. Dia juga mengalami luka serius di tangan dan kakinya.