Kontroversi Vaksin, Imunisasi Difteri di Situbondo Tak Capai Target
SITUBONDO, FaktualNews.co – Cakupan outbreak response immunization (ORI) difteri di Kabupaten Situbondo, terbilang masih rendah. Jika dibandingkan dengan sejumlah Kabupaten lain di Jawa Timur.
Bahkan, hingga putaran kedua Tahun 2018, jumlah cakupan vaksin difteri di Kabupaten Situbondo berada di peringkat ke 30 dari 38 dari Kabupaten/Kota di Jatim.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, hingga putara kedua Tahun 2018, jumlah cakupan vaksin baru mencapai 46,88 persen.
“Itu terjadi karena ada beberapa kecamatan di Situbondo, menolak untuk dilakukan vaksin difteri, karena masih menunggu terbitnya rekomendasi halal dari MUI yang kini sedang diajukan Kementerian Kesehatan,” jelasnya, Minggu (19/8/2018).
Menurut Abu Bakar, cakupan difteri di Kabupaten Situbondo mencapai sekitar 170 ribu orang mulai dari usia satu tahun hingga 19 tahun. Namun, karena petugas Dinkes dilapangan mengalami Kendala, karena beberapa daerah di Situbondo menunggu hasil kajian dari LP POM MUI.
“Sehingga sampai putaran kedua cakupan vaksin difteri di Situbondo baru mencapai sebanyak 79.727 orang atau 46,88 persen dari jumlah seluruh cakupan sekitar 170 ribu orang di Kabupaten Situbondo,” beber Abu Bakar Abdi.
Ia menambahkan, meski hingga putaran kedua cakupan vaksin sangat rendah, namun pihaknya yakin cakupan difteri sebanyak 170 orang itu akan rampung pada putaran ketiga, yang akan dilaksanakan pada September 2018 mendatang.
“Untuk putaran ketiga Dinas Kesehatan Situbondo akan menggalakkan ORI difteri dan vakksin difteri. Ini dilakukan karena vaksin difteri tersebut sangat diperlukan untuk menjaga kekebalan tubuh warga Situbondo,” pungkas Abu Bakar.