SURABAYA, FaktualNews.co – Sekitar 30 orang warga Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Gresik, menjalani perawatan di RSU dr Soetomo Surabaya, usai menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan.
Akibat pesta miras oplosan di malam HUT Kemerdekaan RI tersebut, tiga orang tewas. Yakni, ND (20), RK (21) dan FND (19), ketiganya warga Dusun Hulaan, Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Gresik.
Menurut Kepala Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Parulian, penyebab puluhan warga Desa Hulaan merasakan sesak nafas, kesadaran menurun dan pengelihatan kabur itu, karena keracunan miras oplosan.
“Penyebabnya dipastikan karena miras, yang diperkuat ketika pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sesak nafas, kesadaran menurun dan pengelihatan kabur,” jelasnya, kepada awak media, Minggu (19/8/2018).
Parulian menambahkan, tidak ada pasien yang dalam kondisi kritis. Namun, ada beberapa empat hingga lima pasien yang mengeluh pandangannya sudah kabur yang saat ini dirawat di RSU dr Soetomo.
“Indikasinya pasien itu kondisinya memburuk daripada pasien lainnnya,” tuturnya.
Pihaknya telah memastikan satu pasien meninggal di RSUD dr Soetomo dan dua pasien di rumah sakit Gresik meninggal karena Miras Oplosan. Dari identitasnya rata-rata korbannya usia 18 tahun hingga 25 tahun.
Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Hulaan, Imron Huda, insiden itu terjadi pada malam renungan HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Desa setempat.
Setelah mengikuti renungan malam HUT Kemerdekaan, para pemuda membuat acara sendiri bersama rekan-rekannya berkumpul bersama diduga membeli miras oplosan untuk dibuat pesta di tiga lokasi. Yakni, di waduk, lapangan bola dan lapangan timur Desa Hulaan.
“Informasi yang saya terima seperti itu, mereka menggelar pesta miras oplosan di tiga lokasi itu,” jelas Imron, kepada awak media, Minggu (19/8/2018).
Menurutnya, ketiga korban diantaranya ada yang langsung tewas di lokasi pesta miras oplosan dan ada yang dalam perawatan.
“Korban yang meninggal rata-rata berusia 19 hingga 27 tahun. Usai menenggak miras oplosan mereka mengaku matanya kabur dan pusing kepala,” tutur Imron.
Kasus ini bermula pada Kamis, 16 Agustus 2018 sekira pukul 17.30 wib selesai melihat pertandingan bola gala desa di desa hulaan.
Sementara itu berdasarkan versi Polda Jatim. Peristiwa terjadi pada Minggu, 19 Agustus 2018 di telaga desa Hulaan, Kec. Menganti, Kab. Gresik. Telah terjadi keracunan minuman keras (oplosan) dengan jumlah korban meninggal tiga orang.
Awalnya, sekelompok pemuda sekitar 15 orang minum minuman arak jukrik, vodca, yang menyiapkan sdr FENDI (MD) sampai dengan pukul 00.00.
Kemudian pada Jumat Pukul 00.00 wib sekitar 6 orang pindah ke depan rumah sdr. Solikan. Namun sekira pukul 04.00 (pada saat solat subuh), penghuni rumah sdr. Solikan keluar rumah dan mengusir gerombolan pemuda tersebut.
Pukul 04.00 sd jam 09.00 wib. Kemudian Fendi dan sekitar 6 orang tersebut berpindah ke telaga ds. Hulaan, kec. Menganti, kab. Gresik. Dengan jarak 300 meter dari warung Solikhan.
Pukul 09.00 sd 11.00 wib dilanjutkan ke warung sdr. Sukis berjarak 500 meter berteduh dari panas siang hari), kemudian pada pukul saat adzan solat Jumat, pesta miras dihentikan.
Selesai minum sdr Riko, sdr Andik Kristanto, dan sdr M Fendi pulang kerumah masing masing.
Pada Sabtu jam 22.00 wib. Sdr Fendi mengeluhkan sakit perut, mual dan muntah, penglinghatan kabur.
Oleh keluarga dibawa ke RS. BDH Kendung Surabaya, IGD dirujuk ke DR. SUTOMO dan Meninggal Dunia (MD) pada Minggu jam 01.00 wib.
Korban MD kedua Andik, dibawa ke RS Islam Benowo, MD Minggu jam 05.00 wib
Kemudian Riko pada Minggu Jam 03.00 wib dibawa ke RS Surya Medika Laban, dan pukul. 06.00 Wib meninggal dunia.