SURABAYA, FaktualNews.co – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berkunjung ke Surabaya, kedatangannya dalam rangka peresmian sejumlah gedung baru di lingkungan Mapolda Jawa Timur. Gedung baru yang diresmikan meliputi Gedung Command Center enam lantai, Gedung Serba Guna Mahameru dan Rumah Sakit Bhayangkara Samsoeri Mertojoso.
Begitu tiba, Tito yang didampingi Kapolda Irjen Pol Machfud Arifin serta pejabat Forkopimda di Jawa Timur langsung disambut tarian Reog Ponorogo oleh Manggala Bhayangkara, kelompok tari dengan pemain anggota Polres Ponorogo.
“Ini adalag gedung yang menggunakan konsep integrasi, jadi atas nama Polri saya menyampaikan terima kasih atas segala dukungannya sehingga pembangunan di Mapolda ini terlaksana,” ucap Kapolri, Selasa (28/8/2018).
Ucapan terima kasih juga secara khusus disampaikan orang nomor satu Korps Bhayangkara tersebut kepada Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.
“Saya juga ucapkan terimakasih kepada ibu, karena pembiayaan pembangunan gedung diperoleh dari dana hibah dan ganti rugi pembebasan lahan untuk frontage Pemkot Surabaya,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Kapolri juga mengaku kagum atas pembangunan yang masif dilakukan semasa kepemimpinan Kapolda Irjen Pol Machfud Arifin yang menurutnya tidak pernah dilakukan saat empat kepemimpinan Kapolda sebelumnya.
“Ada dua hal yang membuat saya kagum atas pembangunan yang dilakukan Kapolda Machfud ini,” tandas Tito.
Hal itu diantaranya terkait Passion (kemauan kuat) membangun yang dimiliki Kapolda Machfud serta kecepatan waktu pembangunan, Tito menyamakan Kapolda seperti sosok Bandung Bondowoso yang sukses membangun Candi Prambanan dalam waktu semalam saja. Pujian pun berkali-kali disampaikan Kapolri kepada perwira kepolisian yang akan memasuki masa pensiun bulan Oktober mendatang.
“Biasanya pejabat yang akan masuk masa purna tidak mementingkan kepentingan organisasi, tapi Pak Machfud ini mementingkan organisasinya, ini yang buat saya kagum,” tegasnya.
Di akhir paparannya, Kapolri menyampaikan bahwa pembangunan gedung sebagai tempat bertugas sangat berpengaruh terhadap kinerja jajarannya. Tito mengibaratkan gedung tempat bertugas laiknya tubuh manusia, bahwa orang yang sakit dipastikan tidak akan bisa bekerja dengan baik. Sebaliknya, orang yang sehat akan mampu melaksanakan tugas dengan baik walaupun orang yang sehat juga terkadang berkinerja buruk.
“Analoginya anggota Polri untuk berkinerja yang baik harus diberi sarana dan prasarana yang baik walau belum tentu kinerjanya baik, tapi yang pasti kinerja polri tidak akan baik dengan sarana dan prasarana yang kurang,” ucap Kapolri.
Dirinya juga menyinggung tiga faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan anggota Polri, dan kata dia, faktor tersebut penting diwujudkan agar kinerja pelayanan masyarakat bisa ditingkatkan selain pembangunan gedung.
Tiga kesejahteraan yang dimaksud adalah uang atau tunjangan kinerja, kemudian jaminan kesehatan bagi anggota Polri lalu kebutuhan akan tempat tinggal. Kebutuhan perumahan inilah, dijelaskan Tito menjadi tanggung jawab Kapolda baru Irjen Pol Lucky Hermawan yang segera menggantikan tugas Machfud Arifin memimpin Polda Jatim.
“Dan yang terakhir ini masalah perumahan, ini akan menjadi beban bagi Kapolda baru Pak Lucky, kebutuhan papan saat ini sangat besar, hampir 50 persen anggota yang tak punya rumah,” terang Kapolri.
ito selanjutnya memerintahkan jajarannya segera membuat proposal pembangunan rumah bagi anggota Polri, bekerja sama dengan pihak Bank terkait seperti BRI dan BTN, “Buat tempat yang terbaik, proposal yang baik itu dimana lokasi anggota mau. Rangkul Bank dan anggota nanti tinggal potong gaji ni yang perlu kita kejar,” tutupnya.