FaktualNews.co

Kontroversi Dibalik Keberadaan Gadis Ring

Olahraga     Dibaca : 1983 kali Penulis:
Kontroversi Dibalik Keberadaan Gadis Ring
FaktualNews.co/Internet/
Ilustrasi.

FaktualNews.co – Bagi Anda penggemar olahraga tinju tentu sudah tidak asing lagi dengan keberadaan ring girls, yang bertugas mengangkat papan ronde sambil menunjukkannya pada penonton dengan cara mengelilingi ring sambil tersenyum.

Bagi sebagian penonton tinju, ring girls memang dianggap sosok penyegar disela pertandingan. Bagaimana tidak? Selain wajahnya yang cantik, seorang pembawa papan ronde juga memiliki tubuh langsing yang indah, ditambah lagi dengan pakaian minim yang menampilkan keseksian. Namun kehadirannya menjadi kontroversi.

Ring girls pertama kali menjadi terkenal setelah edisi majalah ‘Ring Magazine’ tahun 1965 memuat foto model Las Vegas memegang tanda pertandingan tinju. Para wanita yang berpakaian minim itu dimaksudkan untuk menarik semakin banyak penonton untuk menyaksikan pertandingan.

Akhirnya, sebagian besar promosi pertarungan mengadopsi praktek ini dalam acara mereka. Promosi seperti ini juga yang dilakukan pada seni bela diri campuran (MMA) dalam Ultimate Fighting Championship (UFC). Namun, pakaian yang dikenakan para gadis ring dapat berubah tergantung pada tempat, sponsor, dan acara.

Sayangnya kehadiran ring girls ini tidak selamanya diterima. Bagi pria mungkin hal ini menarik. Mungkin tidak bagi kalangan yang lain.

Malissa Smith, misalnya, seorang penulis yang mencakup tinju wanita, menyebut praktek ini sebagai “eksploitasi seksual yang mencolok” dalam artikelnya tahun 2012 di Troy (New York) Record.

Pandangan berbeda dengan Malissa disampaikan oleh Promotor tinju Lisa Elovich. Ia menyebutkan praktek gadis ring adalah bagian dari pertunjukkan. Neuroscientist Jack Pemment juga berpendapat bahwa gadis ‘cincin’ itu juga bisa membantu menumbuhkan karier modeling untuk wanita.

Atas kontroversi itu, ring boys kini telah diusulkan dalam pertandingan wanita. Petinju Mikaela Lauren berkata, “Saya ingin seorang laki-laki. Saya pikir itu hanya adil, dan saya yakin itu akan memberi kesenangan kepada penonton wanita juga.”

Kontroversi ring girls ini tidak hanya pada keseksiannya saja, mengejutkannya hingga pada biaya yang diterima para wanita seksi pengangkat papan ronde itu. Pasalnya gaji mereka lebih besar daripada para atlet yang bergulat di atas ring.

The Sun pernah menyebutkan seorang gadis ring yang bekerja di UFC, Arianny Celeste. dapat merauk hingga 17.000 Pound (Rp321 juta) dalam setahun.

“Apakah menurutmu mereka yang berjalan berputar-putar lebih berharga (daripada petarung)? Baik, gadis-gadis ring yang dibayar terlalu banyak, atau para petarung tidak dibayar cukup, kata mantan juara kelas berat UFC, Ronda Rousey memprotes pada 2015 lalu.

Persyaratan jadi Ring Girls tidak Mudah

Jika dilihat tugasnya memang tidaklah begitu sulit, hanya mengangkat papan ronde dan berlenggak-lenggok mengitari ring. Namun tidak semua wanita bisa menjadi Ring Girls. Karena persyaratannya tidaklah mudah.

Syarat mutlak pertama tentu saja harus memiliki wajah cantik, kedua tubuh juga harus sempurna dan tentu saja harus ber-skil layaknya model. Hal itu tak lain karena fungsi dari Ring Girls merupakan hiburan tersendiri bagi para penonton. Terbukti, saat seorang Ring Girls mulai melenggok di atas arena, maka sejumlah penonton akan bersorak gembira.

Lolos seleksi dan berhasil menjadi seorang Ring Girls tidaklah mudah. Jadi, siapapun mereka yang berhasil lolos, berarti memang dianggap paling cantik di antara yang lain. Bahkan, tak jarang para model beralih profesi menjadi Ring Girls.

Kecantikan tersebut rupanya juga membuat nama mereka melejit bak artis. Sebut saja Jessica Cambensy, Ali Sonoma, Arianny Celeste, hingga Jhenny Andrade. Deretan nama tersebut merupakan Ring Girls yang memiliki banyak sekali penggemar, seperti dilansir dari Male.co.id.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul