Peristiwa

BPCB Pastikan Tumpukan Batu Bata Kuno di Candiwates Pasuruan Merupakan Petirtaan

PASURUAN, FaktualNews.co – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di Trowulan, memastikan temuan tumpukan batu bata kuno di Dusun Kalongan, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan merupakan saluran air petirtaan yang diduga peninggalan zaman kerajaan.

Menurut Kepala Desa Candiwates, Achmad Irfan dari kajian BPCB Jatim di Trowulan memang belum bisa memastikan peninggalan kerajaan mana. “Bisa jadi, ini peninggalan Kerajaan Majapahit dan bisa jadi peninggalan Kerajaan Singosari. Tapi ini merupakan petirtaan (sendang). Untuk kepastiannya perlu ada pengkajian dan pendalaman lebih lanjut. Tapi, kami yakin itu adalah sebuah sendang,” tuturnya, Senin (1/10/2018).

Jika dilihat dari jaraknya, kata Irfan temuan batu bata kuno yang diduga merupakan sebuah petirtaan itu berada dekat dengan Candi Jawi yang identik dengan peninggalan Kerajaan Singosari.

“Semula yang ditemukan adalah saluran air yang panjang dan meluas. Setelah dikaji oleh tim BPCB Trowulan, ternyata diyakini sebuah sendang. Kami juga laporkan hal ini ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, untuk segera ditangani secepatnya,” tegas Irfan.

Ia melanjutkan upaya penyelamatan itu harus dilakukan mengingat tidak ada yang tahu sepanjang apa saluran air ini. “Yang ditemukan warga ini semula merupakan saluran air. Setelah diteliti, ternyata ini merupakan sendang yang cukup luas sekali. Ini merupakan temuan terbesar bekas peninggalan sejarah di Kabupaten Pasuruan. Makanya kami akan lakukan upaya tindak lanjut untuk mengetahui semuanya secara jelas,” pungkas Irfan.

Diberitakan sebelumnya, tumpukan batu bata kuno yang diduga sebuah ‘candi’ ditemukan secara tak sengaja pada, Selasa (21/8/2018) lalu di Dusun Kalongan, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Wujud sebuah bangunan yang terpendam di dalam tanah, kali pertama ditemukan oleh Karwoto (48), warga sekitar saat menggali pasir. Ia terkejut lantaran banyak ditemukan tumpukan bata kuno di sekitar galian.

Saat digali lagi, ternyata banyak tumpukan bata kuno di lokasi lainnya. Sehingga temuan tersebut dilaporkan ke pihak Kepala Dusun Kalongan, yang kemudian diteruskan ke pihak Balai Desa.

Kepala Desa Candiwates, Achmad Irfan juga memastikan bahwa bangunan itu, merupakan peninggalan bersejarah. Bahkan pihak desa setempat menjaga lokasi, dikhawatirkan akan terjamah warga.